Kamis, 22 September 2022

GEGARA MIRIP JADI MALU


"Si Kembar "


Tuhan sang pencipta, dengan hak prerogatif Nya dapat menciptakan wajah manusia nyaris sama ( kembar ) , demikian pula orang mirip padahal tidak lahir dari rahim ibu yang sama bahkan saudarapun bukan.


Tidak sombong, waktu tenar² nya politikus Andi Mallarangeng sering sekali orang-orang jika ketemu saya mengatakan mirip si putra Makassar itu.


Katanya mirip Andi M


Hal tersebut terjadi di banyak tempat diantaranya di Kios pertanian, di perhelatan, di kampung, saudara-saudara kami bahkan saat rapat di Wisma LPP Jogja ada peserta pertemuan yang terlambat datang, kemudian duduk bersebelahan dengan saya dia tadinya ragu apakah salah ruangan kok ada Andi Mallarangeng Ikut rapat koordinasi di provinsi DIY katanya polos dan jujur.


Sedangkan didunia kerja saya inilah yang akan saya beberkan karena menjadi pengalaman yang cukup memalukan.


Saya saat bekerja sebagai Penyuluh Kehutanan di bawah naungan Sub Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah ( RLKT ) Opak Progo Yogyakarta, peristiwa itu terjadi.


Kebetulan kami sama-sama bertugas di Kabupaten Gunungkidul, banyak orang yang mengatakan saya dan teman seprofesi tersebut mirip bahkan kembar katanya.


" Kakak beradik... saudara kembar Ya" pertanyaan yang sering kami temukan.


Teman kembaran saya itu Warsono namanya, laki-laki kelahiran Pemalang , sedangkan saya lahir di Klaten Jawa Tengah.


Pernyataan kemiripan itu terjadi dilingkungan kerja , dikantor Sub Balai RLKT Opak Progo, di Kanwil Departemen Kehutanan, di kabupaten serta saat mengikuti Diklat prajabatan yang waktunya bersamaan dan lain sebagainya.


Kemiripan wajah ini ternyata mempunyai dampak baik dan buruk. Baiknya tentunya dianggap sebagai saudara kembar dapat rukun dan damai dalam satu jenis profesi.


Salah satu dampak buruk yang membuat malu justru pernah terjadi di kantor Sub Balai RLKT Opak Progo Jl Argolubang 19 Yogyakarta.


Ceritanya begini, saat kami berdua sama-sama diangkat CPNS berstatus pegawai pusat ( Departemen Kehutanan)  dengan NIP 71 pada tahun 1986 , kami mengadakan tasyakuran.


Tasyakuran sekelompok CPNS yang jumlahnya puluhan tersebut pelaksanaannya dikelola oleh urusan kepegawaian dibawah koordinasi Pak WS di kantor Sub BRLKT Opak Progo.


Salah satu acaranya adalah pembagian bingkisan box berisi ayam goreng kampung yang cukup prestisius.


Teknik pembagiannya CPNS yang hadir mengambil satu persatu pada seorang ibu yang melayani dengan mengisi tanda terima pada lembaran kertas yang sudah dipersiapkan.


Ketika sejumlah teman sudah terlihat mengambil haknya dan suasana sepi saya berusaha masuk dan menemui ibu SH yang tengah bertugas.


Sambil menatap wajah saya ibu SH berkata


" Kesini lagi mau apa pak.." ? katanya serius.


Saya membatin Ibu ini aneh pertanyaannya, prasangka baik saya barangkali ibu ini tengah bercanda pikirku.


" Saya mau ambil jatah box syukuran Bu.." jawab saya.


" Lho jangan macem-macem , satu orang jatahnya hanya satu tidak boleh dobel.." katanya bernada menuduh kurang baik.


" Bu , saya itu baru saja datang terus masuk ke sini ..." kata saya menjelaskan 


Bu SH masih pada pendiriannya 


" Kan bapak tadi sudah kesini mengambil 1 box syukuran.." katanya wajah memerah pertanda mengeluarkan jurus marahnya.


Saya kaget dan langsung mendekati Ibu SH 


" Bu , kalau saya sudah kesini dan mengambil mana buktinya.. wong saya betul-betul belum mengambil kok dikatakan mau ndobel..." kata saya membela diri dan minta bukti.


Kemudian ibu SH mengambil stop map biru dan membukanya 


" Ini tanda tangan siapa ... benar kan tadi sudah ambil" !


" Astagfirullah al adzim..maaf Bu tidak sepantasnya saya yang ikut iuran tasyakuran ingin bertindak nakal dengan cara mau mau membohongi ibu.." jawab saya.


" Lha buktinya ada kok mau ambil lagi..." Bu SH masih merasa benar , dan mengatakannya disekitar banyak staf diruangan itu.


Sambil melihat daftar penerimaan box memastikan dikolom tanda tangan masih kosong sembari menahan rasa malu , saya kemudian berkata 


"  Maaf Bu.. saya Izin keluar sebentar.."  entah dijawab atau tidak saya lari keluar dihalaman dimana Warsono dkk berkumpul.


Saya dekati Pak Warsono 


" Pak tadi sudah ambil box..." tanyaku singkat


" Sudah.... kenapa pak"  jawab Pak Warsono 


" Ayo ikut aku sebentar..." pintaku sambil saya tarik tangan Pak Warsono terus menuju sasaran.


Sesampainya di ruang kepegawaian saya berdua menemui Bu SH 


" Mf Bu... setelah saya lihat daftar penerimaan, dikolom nama saya belum ada tanda tangan artinya saya belum mengambil jatah , sedangkan untuk Pak Warsono ini yang sudah menerimanya...." sambil saya tunjukkan nama saya dalam daftar tersebut...


Pak Warsono juga mengatakan 


" Iya Bu saya Warsono tadi sudah mengambil.. sedangkan Pak Kiswanto kembaran saya belum..."


Sambil agak bengong dan kaget Bu SH bilang 

" Lho..lho.. ternyata yang kesini tadi Pak Warsono to ,  mirip sekali sih .... maafkan saya Pak Kiswanto saya yang salah sangka..., terimakasih Pak Warsono yang sudah menjelaskan " kata Bu SH dengan nada menyesal dan juga malu.


Saya jawab " Sama - sama Bu..., Sama-sama malu ." selorohku 


Akhirnya saya tanda tangan di kolom nama Kiswanto yang masih kosong dan menerima satu box berisi ayam kampung goreng yang lezat terus pergi meninggalkan ruangan tersebut.


_Salam buat Pak Warsono Giritontro Wonogiri_


Kenangan, 1986 yang tidak mungkin terlupakan.


Ditulis kembali


Klaten, 23 September 2022


By @kiss

Tidak ada komentar:

Posting Komentar