Kali Lerak di Beton |
Kadilajo ~ Desa Kadilajo Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten dikenal sebagai Desa 1000 kali.Kali merupakan penyebutan sebuah sumber air yang mengalir sepanjang waktu.
Selayaknya saking banyaknya sumber air yang bermunculan sejak zaman dahulu kala sehingga julukan sebagai Desa seribu kali tidaklah berlebihan.
Namun demikian beberapa tahun terakhir sejumlah mata air ( kali ) mengalami penurunan debit air bahkan ada yang kering dan mati.
Kali Petung mati |
Sejumlah mata air yang mati diantaranya kali Petung, kali Pancuran, kali Belik, kali Pakel , kali madoh , kali Clowok dan kali Tumpeng.
Diduga akibat adanya gempa bumi dahsyat 26-5-2006 serta rusaknya ekosistem DAS lereng gunung Merapi akibat eksploitasi masif sehingga berdampak pada menyusut bahkan matinya sumber air di daerah bawah.
Sumber air yang bermunculan di wilayah Desa Kadilajo dan sekitarnya lazimnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci.
Bahkan manakala musim kemarau warga masyarakat dari Kecamatan Kemalang banyak yang turun untuk memanfaatkan keberadaan sumber air ( kali ) tersebut.
Kali Tanjung |
Sumber air Kali Tanjung berada di RT 04 dk Kalikajar Desa Kadilajo merupakan salah satu mata air terbesar dengan debit air sekitar 3 liter per detik .
Sejak tahun 2015 dimanfaatkan sebagai pemasok utama Pamsimas Desa Kadilajo, disamping tetap dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci warga masyarakat.
Limpasan air tersebut mengalir ke sungai yang bermuara di Dam Ngasem - Gayamsewu dan akhirnya menjadi air irigasi sawah di Desa Kadilajo, kec Karangnongko serta Joton dan Tambakan Kec Jogonalan kabupaten Klaten.
Debit air berkurang.
Sumber air Kali Tanjung dirasakan debitnya berkurang dibandingkan saat awal dimanfaatkan untuk program Pamsimas 2 , 2015.
" Berkurangnya debit air Kali Tanjung diketahui saat diadakan observasi ( pengamatan ) pada bak tandon air bersih yang terkunci dan tertutup atap galvalum itu permukaannya semakin rendah " demikian dikatakan seorang tokoh masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya.
Kali Lerak Kini |
Sementara untuk Kali Lerak setelah sumber airnya ditutup beton karena untuk tandon air penyuplai kolam renang Umbul Ndlajo ( WWAKK Kolam Renang ) , jika berbarengan untuk mengisi kolam renang air pancuran kali Lerak yang digunakan warga untuk mandi dan mencuci tinggal mengalir kecil hingga tidak mengalir sama sekali.
Kali Lerak sebelum di beton ( 2018 ) |
Padahal pemanfaat air Kali Lerak jumlah tidak sedikit sebagaimana penuturan Lik Ijo warga setempat.
" Sebelum ditutup beton kali Lerak cukup longgar dan airnya cukup untuk mencuci sejumlah orang secara bersama-sama, sekarang ini sudah tidak bisa lagi , karena hanya ada satu pancuran saja " imbuh Lik Ijo
Pancuran Kali Lerak |
Selanjutnya atas nama warga pemanfaat air Kali Lerak Lik Ijo berharap pemerintah Desa Kadilajo mencarikan solusi agar kebutuhan sehari-hari warga masyarakat tidak terganggu karena konflik kepentingan dengan penyuplaian ke kolam renang.
Menurut pantauan KKK untuk antisipasi menyusutnya debit air Kali Tanjung dan Kali Lerak pemdes telah mengalirkan air dari kali Belik dan Pule yang berada di atasnya menggunakan pralon.
Penanaman Pohon Tanjung di Kali Tanjung |
Dalam rangka konservasi tanah dan sumber air serta revitalisasi tetenger nama Kali baik kali Tanjung dan kali Lerak telah ditanam bibit tanaman penghijauan pohon Tanjung dan Lerak.
Penanaman pohon Lerak |
Kepedulian terhadap lingkungan hidup untuk konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya ini diprakarsai oleh tokoh masyarakat selaku pemerhati dan pegiat lingkungan hidup setempat secara mandiri.
Dua batang pohon Tanjung |
Diharapkan pemerintah desa disamping mencari solusi mencari alternatif sumber air dengan pengeboran air tanah sesuai peraturan perundang-undangan juga menanamkan perilaku konservatif terhadap sumber air dan ekosistemnya pada seluruh lapisan masyarakat.
Termasuk pengawasan dan pengendalian pengeboran air tanah oleh warga masyarakat yang dinilai tidak memenuhi kaidah konservasi sumberdaya alam.
Dengan satu kata untuk Desa Kadilajo bahwa bumi ini bukanlah warisan dari nenek moyang tetapi merupakan pinjaman dari anak cucu sehingga wajib dipelihara, dilestarikan dan dikembalikan dalam kondisi yang baik.
By@kiss
Tidak ada komentar:
Posting Komentar