Kamis, 29 September 2022

PEMERIKSAAN GULA DARAH


Warga masyarakat ikut pemeriksaan



Kadilajo ~ Pengurus RW 01 Desa Kadilajo bekerjasama dengan Puskesmas kecamatan Karangnongko mengadakan kegiatan deteksi dini penyakit tidak menular diantaranya hipertensi ( HT ) dan diabetes melitus ( DM ) .


Kegiatan ini meliputi penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, lingkaran perut , tensi dan pengecekan gula darah pada warga masyarakat secara gratis.


Sasaran adalah usia diatas 15 tahun dengan menunjukkan KTP atau foto copy KK dan hadir secara pribadi berempat di rumah Bpk Sumiyanto Alm RT 02 RW 01 Dk Kadilajo Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten.


Kegiatan dimulai pukul 09:00 wib sampai dengan selesai.


" Pengecekan gula darah ini penting diketahui secara dini karena penyakit ini merupakan penyakit genetika alias keturunan dan untuk seumur hidup pasien  , apabila diketahui dari awal bersyukurlah sehingga bisa segera ditangani  " demikian Pak Eka petugas puskesmas menjelaskan.


" Beda dengan asam urat dan kolesterol lebih mudah cara mencegah dan mengobatinya .


Kegiatan ini merupakan tindak lanjut screening BPJS kesehatan yang wajib dilakukan oleh setiap peserta " imbuhnya.

Warga RW 01 Antusias

Yayuk seorang warga setelah usai diperiksa bilang  " Alhamdulillah... Sehat dan gula darah normal ....." Ujarnya senang. 

Berapa nilai gula darah normal ? 

Gula darah sewaktu  70 - 140 mg / dl

Gula darah puasa  70 - 120 mg / dl

Gula darah 2 jam < 150 mg / dl

Warga masyarakat menyambut antusias dan berharap " adanya kegiatan semacam ini  diagendakan secara berkala, kalau bisa ditambahkan pemeriksaan kolesterol dan asam urat sekaligus "  demikian dikatakan salah satu warga RW 01


By@kiss

Rabu, 28 September 2022

DEBIT SUMBER AIR KADILAJO MENGECIL

 

Kali Lerak di Beton

Kadilajo ~ Desa Kadilajo Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten dikenal sebagai Desa 1000 kali.Kali merupakan penyebutan sebuah sumber air yang mengalir sepanjang waktu.


Selayaknya saking banyaknya sumber air yang bermunculan sejak zaman dahulu kala sehingga julukan sebagai Desa seribu kali tidaklah berlebihan.


Namun demikian  beberapa tahun terakhir sejumlah mata air ( kali ) mengalami penurunan debit air bahkan ada yang kering dan mati.

Kali Petung mati


Sejumlah mata air yang mati diantaranya kali Petung, kali Pancuran, kali Belik, kali Pakel , kali madoh , kali Clowok dan kali Tumpeng.


Diduga akibat adanya gempa bumi dahsyat 26-5-2006 serta rusaknya ekosistem DAS lereng gunung Merapi akibat eksploitasi masif sehingga berdampak pada menyusut bahkan matinya sumber air di daerah bawah.


Sumber air yang bermunculan di wilayah Desa Kadilajo dan sekitarnya lazimnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci.


Bahkan manakala musim kemarau warga masyarakat dari Kecamatan Kemalang banyak yang turun untuk memanfaatkan keberadaan sumber air ( kali ) tersebut.

Kali Tanjung


Sumber air Kali Tanjung berada di RT 04 dk Kalikajar Desa Kadilajo merupakan salah satu mata air terbesar dengan debit air sekitar 3 liter per detik .

Sejak tahun 2015 dimanfaatkan sebagai pemasok utama Pamsimas Desa Kadilajo, disamping tetap dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci warga masyarakat.


Limpasan air tersebut mengalir ke sungai yang bermuara di Dam Ngasem -  Gayamsewu dan akhirnya menjadi air irigasi sawah di Desa Kadilajo, kec Karangnongko serta Joton dan Tambakan Kec Jogonalan kabupaten Klaten. 


Debit air berkurang.


Sumber air Kali Tanjung dirasakan debitnya berkurang dibandingkan saat awal dimanfaatkan untuk program Pamsimas 2 , 2015.

" Berkurangnya debit air Kali Tanjung diketahui saat diadakan observasi ( pengamatan ) pada bak tandon air bersih yang terkunci dan tertutup atap galvalum itu permukaannya semakin rendah " demikian dikatakan seorang tokoh masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya.

Kali Lerak Kini


Sementara untuk Kali Lerak setelah sumber airnya ditutup beton karena untuk tandon air penyuplai kolam renang Umbul Ndlajo ( WWAKK Kolam Renang ) , jika berbarengan untuk mengisi kolam renang air pancuran kali Lerak yang digunakan warga untuk mandi dan mencuci tinggal mengalir kecil hingga tidak mengalir sama sekali. 


Kali Lerak sebelum di beton ( 2018 ) 


Padahal pemanfaat air Kali Lerak jumlah tidak sedikit sebagaimana penuturan Lik Ijo warga setempat.


" Sebelum ditutup beton kali Lerak cukup longgar dan airnya cukup untuk mencuci sejumlah orang secara bersama-sama, sekarang ini sudah tidak bisa lagi , karena hanya ada satu pancuran saja " imbuh Lik Ijo

Pancuran Kali Lerak 


Selanjutnya atas nama warga pemanfaat air Kali Lerak Lik Ijo berharap pemerintah Desa Kadilajo mencarikan solusi agar kebutuhan sehari-hari warga masyarakat tidak terganggu karena konflik kepentingan dengan penyuplaian ke kolam renang.


Menurut pantauan KKK untuk antisipasi menyusutnya debit air Kali Tanjung dan Kali Lerak pemdes telah mengalirkan air dari kali Belik dan Pule yang berada di atasnya menggunakan pralon.

Penanaman Pohon Tanjung di Kali Tanjung


Dalam rangka konservasi tanah dan sumber air serta revitalisasi tetenger nama Kali baik kali Tanjung dan kali Lerak telah ditanam bibit tanaman penghijauan pohon Tanjung dan Lerak.


Penanaman pohon Lerak 

Kepedulian terhadap lingkungan hidup untuk konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya ini diprakarsai oleh tokoh masyarakat selaku pemerhati dan pegiat lingkungan hidup setempat secara mandiri.


Dua batang pohon Tanjung


Diharapkan pemerintah desa disamping mencari solusi mencari alternatif sumber air dengan pengeboran air tanah sesuai peraturan perundang-undangan juga menanamkan perilaku konservatif terhadap sumber air dan ekosistemnya pada seluruh lapisan masyarakat. 

Termasuk pengawasan dan pengendalian pengeboran air tanah oleh warga masyarakat yang dinilai tidak memenuhi kaidah konservasi sumberdaya alam. 


Dengan satu kata untuk Desa Kadilajo bahwa bumi ini bukanlah warisan dari nenek moyang tetapi merupakan pinjaman dari anak cucu sehingga wajib dipelihara,  dilestarikan dan dikembalikan dalam kondisi yang baik.


By@kiss

Selasa, 27 September 2022

BERBURU KALONG DI GOA CEMPLONG


Ilustrasi


By Kiswanto*


_edisi tangan kosong tapi hati plong_


Saya lupa persisnya kapan tetapi tahun 1979 saat musim kemarau bersama seorang teman Petugas Lapangan Penghijauan  ( PLP ) yang hobinya mencari kalong bermodalkan sepucuk senapan angin.


Teman baik itu Subiyantoro namanya dan familiar dipanggil Subi ,aslinya dari Desa Kepek kecamatan Wonosari kabupaten Gunungkidul DIY.


Kami sama-sama ditugaskan Bupati Gunungkidul ( Pak Darmakum Darmokusumo ) sebagai PLP di kecamatan Panggang berjarak kurang lebih 39 km arah barat daya dari Wonosari ibukota kabupaten Gunungkidul pada tahun 1978.


Saya bertugas di Desa Girisuko dan Subiyantoro di desa Girisekar kami masih bujangan sehingga saat waktu luang sering digunakan untuk jalan - jalan atau berburu satwa liar (  _maaf waktu itu belum paham jenis-jenis satwa yang dilindungi undang-undang 😞_ ).


Hari itu Ahad siang kami bersepakat untuk berburu kalong di goa cemplong saya sebenarnya tidak punya hobi tersebut tetapi sekedar menemani sambil mengenal alam lingkungan gunung sewu yang unik dan menarik walaupun kondisinya tandus , gersang dan gundul alias kritis.


Bagi saya orang Klaten  melihat alam Gunungkidul zona selatan merupakan hiburan tersendiri dan saya pikir pegunungan sewu merupakan aset dan sumberdaya alam yang selayaknya dilestarikan keberadaannya.


Saya boncengkan Subiyantoro menggunakan sepeda motor kesukaan yakni Honda CB plangkok alias gelatik dengan strip merah menyusuri jalan jelek belum beraspal naik turun dan berkelok-kelok.


Hingga tiba di desa Giricahyo dimana goa cemplong berada.


Goa Ini berada di tanah Sultan Ground ( SG ) dibawah sebuah bukit yang ditumbuhi berbagai jenis pohon secara alami sehingga terbentuk hutan alam.


Untuk mencapai mulut goa kami jalan kaki lewat jalan setapak yang terjal sehingga motor di parkir dipinggir jalan raya yang lengang.


Walaupun banyak pohon-pohon di bukit sekitar goa tetapi daunnya berguguran karena musim kemarau panjang.


Begitu dekat dengan goa terlihat ratusan bahkan barangkali ribuan kalong berwarna hitam diam bergantung di dahan tanpa dedaunan.


" Tuh lihat banyak sekali kalong tidur menggelantung di atas pohon..." kata Subi girang 


" Ayo kita lihat di dalam goa dulu saja barangkali disana juga ada..." ajaknya sambil menunjuk ke arah bawah .


Sesampainya di mulut goa yang ditumbuhi semak belukar lebat pertanda bahwa goa ini jarang sekali dikunjungi orang.


Suasananya sepi tidak orang lain di situ menimbulkan rasa was-was dan takut jangan-jangan ada binatang buas  ular atau macan didalamnya.


 Didinding goa terlihat sejumlah kelelawar atau Lowo diam menggantung dalam goa yang gelap dan pengap dengan posisi kaki di atas kepala dibawah.


Dan bau kotoran Lowo sangat terasa menyengat di hidung.


Karena disitu tidak ada kalong maka Subiyantoro berusaha mencari kalong yang menggelantung di pohon yang terdekat sementara saya mengikuti dibelakangnya.


Mengingat medannya cukup sulit ditembus maka pada jarak sasaran dianggap optimal temanku mulai mengokang senapan anginnya serta memasukkan peluru dan siap menembak.


Tidak lama kemudian terdengar suara tembakan bersamaan pelatuknya ditarik dan tepat kena seekor kalong yang berkelompok puluhan pada sebatang pohon jati.


Kalong yang tertembak itu ternyata tidak mati hanya kaget dan  terluka kemudian terbang sambil mengeluarkan suara khasnya cukup keras.


Barangkali suara tersebut merupakan kode peringatan bagi komunitas kalong tersebut dalam keadaan darurat.


Tiba-tiba ratusan bahkan mungkin ribuan kalong disitu serentak bangun dari tidurnya dan terbang rendah berputar-putar bersuara keras di atas kepala kami seolah-olah meluapkan kemarahannya dan akan menyerang kami sebagai bentuk pembelaan dan balas dendam.


Suasananya sangat mencekam dan gaduh terdengar suara-suara kalong bersautan berkepanjangan.


Kami ketakutan luar biasa dan mengamankan diri sembunyi di mulut goa cemplong yang banyak semak belukar dan penuh misteri.


Konon kabarnya didalam goa itu tersimpan harta karun berupa emas yang cukup banyak.


Cukup lama kami bersembunyi menunggu keadaan aman dengan dada yang berdebar-debar kencang.


Setelah komunitas ribuan kalong yang marah itu pergi kami segera bergegas keluar dari mulut goa serem itu dan pergi meninggalkan goa tersebut.


" Alhamdulillah kita selamat dari amukan massa kalong yang marah karena salah satu kena tembakan senapan anginmu..." kataku pada Subi


Kemudian kami meninggalkan goa cemplong naik menyusuri jalan setapak ditengah hari yang panas terik.


" Kita haus dan lapar..tuh ada pepaya mateng  bisa untuk mengganjal perut " kata Subi sambil membidik pakai senapannya tepat pada tangkai buah sehingga pepaya berwarna kekuningan itu jatuh.


Setelah menikmati sebuah kates mateng berdua kami melanjutkan perjalanan dan tiba dimana CB gelatik ku ditinggalkan dipinggir jalan raya  Parangtritis - Panggang yang lengang.


Pulang dari goa cemplong dengan tangan kosong dan perut keroncongan... tetapi pikiran plong.


*_Tulisan Ini true story saya persembahkan untuk sahabat baikku Subiyantoro eks PLP Girisekar di Wonosari_*


Klaten , 10 September 2021


By@kiss


*Penulis pernah menjadi:

- PLP/ Penyuluh Kehutanan Kab Gunungkidul 1978-1999

- Pejabat struktural Dinas Kehutanan,Dinas Peternakan , Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab Gunungkidul 

- Terakhir Kabid Perekonomian Bappeda Gunungkidul pensiun 2012

Senin, 26 September 2022

SEPTEMBER KELABU


CB Plangkok




Oleh : Kiswanto*


_edisi CB Gelatik nabrak kirik_


Ada judul lagu September ceria yang dibawakan secara apik oleh seorang penyanyi terkenal Vina Panduwinata di negeri ini.


Bagi saya dalam bulan kesembilan itu ada catatan cukup menyedihkan.


Tepatnya pada tanggal 9 September 1979 waktu itu saya setelah hari Ahad pulang kerumah Klaten kemudian Senin akan kembali ke tempat kerja di kecamatan Panggang.


Mengendarai sepeda motor Honda CB Plangkok alias Gelatik andalan dari Rumah lewat Piyungan - Patuk - Wonosari - Paliyan - menuju kecamatan Panggang Kabupaten Gunungkidul sekitar 39 km dari kota Wonosari.


Baru setahun saya ditugaskan sebagai Petugas Lapangan Penghijauan ( PLP ) terhitung mulai tanggal 1 September 1978 oleh Menteri Pertanian RI.


Hari itu Senin pagi setibanya di wilayah Desa Siraman melintasi jalan raya Wonosari - Paliyan - Panggang yang belum beraspal sehingga banyak batu dan licin karena semalam hujan.


Di dekat sebuah Mushalla dari kebun ada anjing lari kecang menyebrang jalan dari sisi kiri kebarat tepat didepan roda depan motor, saya kaget dan tak bisa menghindar akhirnya....braak .. anjing ketendang terus berlari sambil kaing  kaing kaing.. barangkali mengerang kesakitan,sedangkan saya terjatuh bersama kendaraan.


Jalan waktu itu masih sepi saya amati disekitar tidak ada orang yang melihat kejadian itu.


Alhamdulillah motor tidak rusak hanya lecet sedikit sedangkan saya luka ringan di kaki plus  sobek dan berdarah pada alis mata kanan.


Kemudian dengan menahan rasa sakit naik motor saya langsung menuju ke Rumah Sakit Wonosari untuk mendapatkan perawatan medis.


Luka di kaki diolesi obat merah dan diatas mata kanan mendapatkan empat jahitan kemudian disuntik anti tetanus.


Ada pengalaman yang bikin geli dan kurang nyaman.


Saat pendaftaran saya ditanya petugas RSW  : "  Mas kerja di Bank Plecit ya...? "


Waduh memangnya tampilan saya seperti petugas bank Plecit.. sialan..!


Saya Jawab " bukan saya Petugas Lapangan Penghijauan... PLP..."


Petugas itu senyum senyum entah apa maksudnya.


Ya mungkin karena rambut saya agak gondrong, membawa ransel yang kotor kena tanah merah saat jatuh.


Setelah selesai perawatan saya mampir ke bagian Santel  Kantor Bupati Gunungkidul untuk pinjam telpon guna minta Izin Pak Camat Panggang Soetojo ( alm ) waktu itu.


Zaman tahun 1979 telponnya masih model diengkol dan dari Kota Wonosari tidak bisa langsung nyambung Kec Panggang tetapi harus lewat Kec Paliyan dulu suaranya kemrusuk alias kurang jelas.


" Halo selamat pagi..ini betul kecamatan Panggang " tanya saya 


" Halo.. iya betul Saya Sunarno staf Kec Panggang bapak siapa? " 


" Ya.. saya Kiswanto PLP mohon Izin beberapa hari karena tadi kecelakaan nabrak anjing di Wonosari"


" O ya.. nabrak kirik .. Gimana keadaannya?"


" Alhamdulillah luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan di RS Wonosari... terimakasih"


" O nggih semoga cepat sembuh... nanti saya matur Pak Camat.."


Itulah sepenggal cerita pilu di bulan September 43 tahun yang lalu.


Nabrak kirik .. dengkul lecet-lecet.. alis robek ..dan disangka tukang kredit Bank Plecit..


Nasib oh nasib... September Kelabu 


Klaten ,   September 2022


By@kiss


* Penulis pernah menjadi:

- PLP/ Penyuluh Kehutanan Kab Gunungkidul 1978-1999

- Pejabat struktural Dinas Kehutanan, Dinas Peternakan,Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kab Gunungkidul 

- Terakhir Kabid Perekonomian Bappeda Gunungkidul pensiun 2012.

Sabtu, 24 September 2022

PAW KETUA RW SATU DESA KADILAJO

 

Ketua RW 01 Baru

Kadilajo ~ Menyusul pergantian ketua RT 03 dk Kadilajo Haryadi terpilih secara aklamasi menggantikan Sugiyarno yang telah menjabat dua periode , Eddy Sulistyo yang semula wakil ketua RW 01 naik jadi ketua RW baru menggantikan Suwito yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan. 

Penetapan Eddy Sulistyo sebagai ketua RW 01 atas dasar musyawarah RW yang dihadiri pengurus RW ,penasehat RW, RT , tokoh masyarakat dan pemuda pada Sabtu , 10 September 2022 malam. 


Eddy Sulistyo sebelum menjabat wakil ketua cukup lama sebagai bendahara RW 01 yang akuntabel dan transparan. 


Demikian ketua RT 03 ( Ertiga ) Haryadi menginformasikan kepada warga saat pertemuan rutin malem Ahad Pahing 17-9-2022 di rumah Agus Tino.


Diceritakan lebih lanjut bahwa pada malem tirakatan 17-8-2022 Suwito menyampaikan pengunduran dirinya selaku ketua RW 01, setelah menjabat tahun kedua pada periode kedua ( 2020 - 2025 ).


Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 18 tahun 2018 tertanggal 9 April 2018 , tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa ( LKD ) dan Lembaga Adat ( LA ) , masa jabatan ketua RW adalah selama 5 tahun.


Salah satu Dewan Penasehat RW


Selamat dan sukses atas ditetapkannya Eddy Sulistyo menjadi ketua RW 01 , hal ini merupakan proses penggantian antar waktu ( PAW ) , sehingga dilakukan cukup dengan musyawarah bukan pemilihan , sudah sesuai dengan prinsip-prinsip organisasi yang baik sebagaimana disampaikan oleh salah satu unsur dewan penasehat.


Namun demikian untuk jabatan wakil ketua sementara masih belum diisi.


Tugas RW diantaranya:

1. Melakukan pemberdayaan masyarakat desa 

2. Ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

3. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa.


RW merupakan salah satu LKD yang berperan sebagai wadah partisipasi masyarakat , sebagai mitra pemerintah Desa, Ikut serta dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.


Hubungan kerja RW dengan Pemdes merupakan kemitraan, RW dengan BPD adalah hubungan konsultatif sedang RW dengan LKD lainnya merupakan hubungan koordinatif.


Dengan ditetapkannya Eddy Sulistyo sebagai ketua RW baru diharapkan pengurus RW kedepan lebih solid dan profesional dalam mengemban amanah demikian Mbah Ngadiso menuturkan harapannya.


By@kiss

Jumat, 23 September 2022

LARANGAN BAGI PERANGKAT DESA


Kadilajo ~ Perangkat desa disamping memiliki tugas, hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya juga ada larangannya.


Sebagaimana diatur dalam peraturan Bupati Klaten, No 30 tahun 2022 ( pasal 59 ) , perangkat desa dilarang:


a.  merugikan kepentingan umum.

b.  membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain dan/ golongan tertentu.

c.  melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan / martabat pemerintah Desa.

d.  menyalahgunakan wewenang, tugas, hak dan / kewajibannya.

e.  menghalang-halangi tugas kedinasan.

f.  melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga dan / golongan masyarakat tertentu.

g.  melakukan tindakan yang meresahkan sekelompok masyarakat desa.

h.  melakukan KKN, menerima uang, barang dan/ jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan/ tindakan yang akan dilakukannya.

i.  menjadi pengurus partai politik.

j.  menjadi anggota dan / pengurus partai terlarang.

k.  merangkap jabatan sebagai ketua dan/ anggota BPD, anggota DPR RI, DPR RI, DPR Daerah Provinsi, DPR Daerah kabupaten, Kades dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.

l.  Ikut serta dan/ terlibat dalam kampanye pemilu dan/ Pilkada.

m.  melanggar sumpah/ janji.

n.   meninggalkan tugas selama 60 hari berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

o.  membocorkan dan/ memanfaatkan  rahasia negara dan/ pemdes yang diketahui karena kedudukan jabatannya untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain.

p.  menyalahgunakan barang, uang dan/ surat-surat berharga milik negara dan/ pemdes.

q.   melakukan kegiatan dengan atasan, teman sejawat, bawahan/ orang didalam maupun di lingkungannya dengan tujuan untuk kepentingan pribadi, golongan dan/ pihak lain yang secara langsung/ tidak langsung merugikan negara, daerah, Desa dan masyarakat.

r.   menerima hadiah dan/ sesuatu pemberian berupa apapun dari siapapun juga yang diketahui dan/ patut diduga bahwa pemberian itu berkaitan/ mungkin berkaitan dengan jabatan yang bersangkutan.

s.  melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan dan/ pihak lain.

t.  melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan/ norma yang hidup dan berkembang dalam masyarakat desa.


Sanksi 


Selanjutnya dalam pasal 60 disebutkan bahwa;


1). Perangkat desa yang melanggar larangan tersebut ( pasal 59 ) dikenai sanksi administrasi berupa teguran lisan dan/ tertulis.

2). Jika selama menjalani sanksi administrasi ternyata masih melanggar larangan sebagaimana pasal 59, maka perangkat desa yang bersangkutan dikenai sanksi pemberhentian sementara dan dilanjutkan pemberhentian dari jabatan perangkat desa.


Larangan bagi perangkat desa ini sangat penting diketahui tidak saja bagi Kades dan perangkat desa namun juga oleh BPD serta warga masyarakat desa.

Sehingga perlu disosialisasikan secara luas.


Bagi perangkat desa digunakan sebagai peringatan dirinya sendiri sedangkan untuk BPD dan warga masyarakat untuk materi fungsi pengawasan masyarakat ( waskat ) terhadap perangkat desa dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.


By@kiss

Kamis, 22 September 2022

GEGARA MIRIP JADI MALU


"Si Kembar "


Tuhan sang pencipta, dengan hak prerogatif Nya dapat menciptakan wajah manusia nyaris sama ( kembar ) , demikian pula orang mirip padahal tidak lahir dari rahim ibu yang sama bahkan saudarapun bukan.


Tidak sombong, waktu tenar² nya politikus Andi Mallarangeng sering sekali orang-orang jika ketemu saya mengatakan mirip si putra Makassar itu.


Katanya mirip Andi M


Hal tersebut terjadi di banyak tempat diantaranya di Kios pertanian, di perhelatan, di kampung, saudara-saudara kami bahkan saat rapat di Wisma LPP Jogja ada peserta pertemuan yang terlambat datang, kemudian duduk bersebelahan dengan saya dia tadinya ragu apakah salah ruangan kok ada Andi Mallarangeng Ikut rapat koordinasi di provinsi DIY katanya polos dan jujur.


Sedangkan didunia kerja saya inilah yang akan saya beberkan karena menjadi pengalaman yang cukup memalukan.


Saya saat bekerja sebagai Penyuluh Kehutanan di bawah naungan Sub Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah ( RLKT ) Opak Progo Yogyakarta, peristiwa itu terjadi.


Kebetulan kami sama-sama bertugas di Kabupaten Gunungkidul, banyak orang yang mengatakan saya dan teman seprofesi tersebut mirip bahkan kembar katanya.


" Kakak beradik... saudara kembar Ya" pertanyaan yang sering kami temukan.


Teman kembaran saya itu Warsono namanya, laki-laki kelahiran Pemalang , sedangkan saya lahir di Klaten Jawa Tengah.


Pernyataan kemiripan itu terjadi dilingkungan kerja , dikantor Sub Balai RLKT Opak Progo, di Kanwil Departemen Kehutanan, di kabupaten serta saat mengikuti Diklat prajabatan yang waktunya bersamaan dan lain sebagainya.


Kemiripan wajah ini ternyata mempunyai dampak baik dan buruk. Baiknya tentunya dianggap sebagai saudara kembar dapat rukun dan damai dalam satu jenis profesi.


Salah satu dampak buruk yang membuat malu justru pernah terjadi di kantor Sub Balai RLKT Opak Progo Jl Argolubang 19 Yogyakarta.


Ceritanya begini, saat kami berdua sama-sama diangkat CPNS berstatus pegawai pusat ( Departemen Kehutanan)  dengan NIP 71 pada tahun 1986 , kami mengadakan tasyakuran.


Tasyakuran sekelompok CPNS yang jumlahnya puluhan tersebut pelaksanaannya dikelola oleh urusan kepegawaian dibawah koordinasi Pak WS di kantor Sub BRLKT Opak Progo.


Salah satu acaranya adalah pembagian bingkisan box berisi ayam goreng kampung yang cukup prestisius.


Teknik pembagiannya CPNS yang hadir mengambil satu persatu pada seorang ibu yang melayani dengan mengisi tanda terima pada lembaran kertas yang sudah dipersiapkan.


Ketika sejumlah teman sudah terlihat mengambil haknya dan suasana sepi saya berusaha masuk dan menemui ibu SH yang tengah bertugas.


Sambil menatap wajah saya ibu SH berkata


" Kesini lagi mau apa pak.." ? katanya serius.


Saya membatin Ibu ini aneh pertanyaannya, prasangka baik saya barangkali ibu ini tengah bercanda pikirku.


" Saya mau ambil jatah box syukuran Bu.." jawab saya.


" Lho jangan macem-macem , satu orang jatahnya hanya satu tidak boleh dobel.." katanya bernada menuduh kurang baik.


" Bu , saya itu baru saja datang terus masuk ke sini ..." kata saya menjelaskan 


Bu SH masih pada pendiriannya 


" Kan bapak tadi sudah kesini mengambil 1 box syukuran.." katanya wajah memerah pertanda mengeluarkan jurus marahnya.


Saya kaget dan langsung mendekati Ibu SH 


" Bu , kalau saya sudah kesini dan mengambil mana buktinya.. wong saya betul-betul belum mengambil kok dikatakan mau ndobel..." kata saya membela diri dan minta bukti.


Kemudian ibu SH mengambil stop map biru dan membukanya 


" Ini tanda tangan siapa ... benar kan tadi sudah ambil" !


" Astagfirullah al adzim..maaf Bu tidak sepantasnya saya yang ikut iuran tasyakuran ingin bertindak nakal dengan cara mau mau membohongi ibu.." jawab saya.


" Lha buktinya ada kok mau ambil lagi..." Bu SH masih merasa benar , dan mengatakannya disekitar banyak staf diruangan itu.


Sambil melihat daftar penerimaan box memastikan dikolom tanda tangan masih kosong sembari menahan rasa malu , saya kemudian berkata 


"  Maaf Bu.. saya Izin keluar sebentar.."  entah dijawab atau tidak saya lari keluar dihalaman dimana Warsono dkk berkumpul.


Saya dekati Pak Warsono 


" Pak tadi sudah ambil box..." tanyaku singkat


" Sudah.... kenapa pak"  jawab Pak Warsono 


" Ayo ikut aku sebentar..." pintaku sambil saya tarik tangan Pak Warsono terus menuju sasaran.


Sesampainya di ruang kepegawaian saya berdua menemui Bu SH 


" Mf Bu... setelah saya lihat daftar penerimaan, dikolom nama saya belum ada tanda tangan artinya saya belum mengambil jatah , sedangkan untuk Pak Warsono ini yang sudah menerimanya...." sambil saya tunjukkan nama saya dalam daftar tersebut...


Pak Warsono juga mengatakan 


" Iya Bu saya Warsono tadi sudah mengambil.. sedangkan Pak Kiswanto kembaran saya belum..."


Sambil agak bengong dan kaget Bu SH bilang 

" Lho..lho.. ternyata yang kesini tadi Pak Warsono to ,  mirip sekali sih .... maafkan saya Pak Kiswanto saya yang salah sangka..., terimakasih Pak Warsono yang sudah menjelaskan " kata Bu SH dengan nada menyesal dan juga malu.


Saya jawab " Sama - sama Bu..., Sama-sama malu ." selorohku 


Akhirnya saya tanda tangan di kolom nama Kiswanto yang masih kosong dan menerima satu box berisi ayam kampung goreng yang lezat terus pergi meninggalkan ruangan tersebut.


_Salam buat Pak Warsono Giritontro Wonogiri_


Kenangan, 1986 yang tidak mungkin terlupakan.


Ditulis kembali


Klaten, 23 September 2022


By @kiss

Rabu, 21 September 2022

SEJARAH PENGHIJAUAN LAHAN KRITIS DI GUNUNGKIDUL


Lahan kritis Gunungkidul


      ( 2 )


By : Kiswanto#


Selama kurang lebih 13 tahun ( 1977 - 1990 ) Inpres Bantuan Penghijauan berjalan di Kabupaten Gunungkidul perubahan perilaku ( PSK ) masyarakat terhadap penghijauan mulai nampak dan menggembirakan.


Ditandai banyaknya kelompok tani penghijauan swadaya yang kian berkembang dan lahan kritis semakin berkurang jumlahnya.


Era 1990 - 2000 an Gunungkidul laksana raksasa bangkit dari tidurnya di bidang penghijauan dan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.


Masyarakat Gunungkidul memiliki kultur paternalistik yakni percaya dan siap bekerja keras mengikuti sosok pemimpinnya.

Darmakum Darmokusumo


Dibidang penghijauan lahan kritis masyarakat Gunungkidul mengagumi dan sendika dhawuh atas perintah Pak Darmakum Darmokusumo.


Disusul hadirnya  sosok Bupati Soebekti Soenarto ( 1989 - 1994 ) Insinyur Pertanian yang memiliki etos kerja tinggi dan komitmen terhadap pembangunan kehutanan, pertanian dan lingkungan hidup.


Bupati "gila" penghijauan ini juga mampu mengkoordinasikan dan menggerakkan seluruh instansi pemerintah baik daerah,regional maupun vertikal dengan lembaga kemasyarakatan terkait sebagai mitra kerja pemerintah kabupaten.


Pak Bekti , begitu panggilan familiarnya memperkenalkan gebrakan itu dengan istilah penerapan *manajemen keroyokan terpadu*


Komitmen terhadap penghijauan lahan kritis setiap Senin pagi diadakan rapat koordinasi dan evaluasi capaian kinerja yang dihadiri semua kepala instansi pemerintah daerah termasuk Camat dan vertikal.


Dalam rapat itu juga di umumkan ranking prestasi 13 Camat dalam bidang penghijauan.


Tidak saja koordinasi diatas meja namun selalu ditindaklanjuti kunjungan lapangan karena tidak suka laporan Asal Bapak Senang ( ABS ).

Pak Bekti


Bupati " gila " lomba Ini bisa membuktikan keberhasilan penghijauan swadaya masyarakat dengan diraihnya kejuaraan lomba hutan rakyat swadaya tingkat provinsi dan nasional secara beruntun.


Disamping kelompok tani hutan rakyat berprestasi tingkat nasional tidak ketinggalan sejumlah PLP/ Penyuluh Kehutanan juga bisa unjuk gigi di level nasional menjadi penyuluh teladan , juara 1 pidato penyuluhan kehutanan serta berkontribusi terhadap penyusunan kebijakan penyuluhan kehutanan.


Memang patut diacungi jempol banyak PLP/ penyuluh kehutanan Gunungkidul yang bekerja keras dan berkomitmen totalitas melaksanakan tugas pokok dan fungsinya demi keberhasilan penghijauan lahan kritis di Gunungkidul.


Mereka dengan senang hati mencintai pekerjaan yang menantang tapi mulia itu bukan semata-mata mencari uang tetapi merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan disertai keyakinan jika berhasil kelak tentu akan memberikan nilai kepuasan batin yang tidak ternilai harganya.

Zona gunung sewu


Komitmen di bidang lingkungan hidup dengan merehabilitasi telaga, pelestarian sumber air dalam goa dengan digalakkannya penghijauan Daerah Aliran Sungai ( DAS ) bawah tanah seperti Bribin , Seropan dan Ngobaran.


Prestasi prestisius juga ditunjukkan dengan diraihnya penghargaan tertinggi berupa kalpataru kategori penyelamat lingkungan ( Partorejo 1994 ) dengan penghijauan lingkungan telaga Wota Wati Jerukwudel, Rongkop yang membuat air telaga lestari dan Warsono ( 1996 ) Penyuluh Kehutanan ( PLP ) Rongkop menyabet kalpataru kategori pengabdi lingkungan yang berhasil melestarikan habitat walet disekitar goa Ngungap yang menghasilkan sarang burung walet kawasan pantai selatan Kec Rongkop.


Pada era itu Gunungkidul layaknya menjadi kiblat studi banding keberhasilan penghijauan lahan kritis lokal , regional,nasional bahkan internasional.


Tahun 1989 Prof Oemi Hani'in Soeseno sang perintis berdirinya Wanagama 1 mendapatkan kalpataru sebagai wujud penghargaan atas usahanya merehabilitasi lahan kritis di Wanagama.


Wanagama yang awal berdirinya 1966 hanya seluas 10 hektar berupa lahan super kritis untuk budidaya murbei dan ulat sutera berkembang menjadi seluas 79,9 hektar ( 1967 ) untuk mencari pola hutan serba guna dan penghijauan lahan kritis. Akhirnya Wanagama kian mendapatkan kepercayaan sehingga 3 Maret 1982 cakupannya diperluas hingga 599,9 hektar.


Keberhasilan Wanagama sebagai miniatur penghijauan lahan kritis di Gunungkidul menjadi rujukan kebijakan pemerintah pusat cq Departemen Kehutanan Republik Indonesia.


Pengakuan internasional terhadap keberhasilan penghijauan lahan kritis Wanagama dan kabupaten Gunungkidul adalah berkunjungnya Pangeran Charles dari Kerajaan Inggris ke Wanagama tahun 1989.Sebagai kenangan P Charles menanam bibit pohon Jati.


Kunjungan studi banding internasional melihat keberhasilan penghijauan lahan kritis di Gunungkidul dari Afrika juga pernah dilakukan.


Lingkup kegiatan RLKT meliputi metode vegetatif dan metode sipil teknis.

Metode vegetatif dalam bentuk tanam menanam pohon tahunan,penguat teras dan hijauan pakan ternak.

Sedangkan metode sipil teknis tujuannya untuk mencegah erosi dan sedimentasi seperti pembuatan dam pengendali,gully plug , dam penahan,terasering , saluran pembuangan air,embung dlsb.


Petugas Lapangan yang pada awalnya mencapai hampir 100 orang terdiri dari PLP , PLDP ( dam pengendali ) , dan PLP BP ( pembibitan), disamping PL HKm ( hutan kemasyarakatan) dan PLR ( Reboisasi ).


Bupati concern Penghijauan kedua setelah pak Darmakum Darmokusumo ini getol menanam perindang jalan baik jalan provinsi ,kabupaten , desa dan lingkungan serta ruang terbuka hijau.


Disamping penghijauan Bupati ini juga mendorong pembangunan pertanian,ketahanan pangan dan menuju peternakan tangguh Gunungkidul sebagai gudang ternaknya DIY.


Mitra kerja organisasi kemasyarakatan seperti KTNA, Kelompok Pelestari Sumberdaya Alam ( KPSA) dan Pramuka Saka Wanabhakti digandeng untuk ikut serta dalam pembangunan penghijauan di Gunungkidul.


Beliau juga menggagas motto  pembangunan Gunungkidul Handayani dan hari esok lebih baik.


H pertama pada Handayani artinya  hijau bahwa membangun Gunungkidul seutuhnya hari esok yang lebih baik harus dimulai dari keberhasilan penghijauan dan lingkungan hidup.


Diakhir tugasnya Pak Bekti dapat mewujudkan ambisinya meraih penghargaan bergengsi dibidang pembangunan yakni Parasamya Purna Karya Nugraha kepada masyarakat Gunungkidul Handayani.


Gunungkidul Ijo royo-royo


Bukan tidak mungkin melihat Gunungkidul yang kini hijau royo-royo ini merupakan hal biasa atau bahkan tidak mengapresiasi kinerja para " pahlawan" dan " pejuang " penghijauan di masa lalu,karena tidak tahu sejarah Gunungkidul yang kering tandus dan gundul ... kritis !


Tidak berlebihan kiranya manakala kita mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada mereka yang telah berjasa dalam keberhasilan penghijauan lahan kritis di bumi Handayani Ini.


Kami pernah mengusulkan Taman Hutan Raya Bunder itu diberikan nama " Tahura Ir Darmakum Darmokusumo " sebagai penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasanya dalam penghijauan lahan kritis di Gunungkidul dan  pembangunan kehutanan yang luar biasa. 


Melihat keberhasilan penghijauan lahan kritis semakin besar dulu kami sempat terpikir dan terlontar gagasan membuat *monumen lahan kritis* versi Gunungkidul untuk pembelajaran generasi yang akan datang.


*Kita mesti tanamkan  bahwa bumi Ini bukan warisan nenek moyang tetapi pinjaman dari anak cucu yang wajib dilestarikan dan dikembalikan dalam kondisi baik*.


Tamat 


# Penulis:


Kiswanto


* Kabid Perekonomian Bappeda Gunungkidul 2010 - 2012.


Pernah jadi: 

- PLP/ Penyuluh Kehutanan Gunungkidul 1978 - 1999

- Pimpro Penghijauan Gunungkidul 1998 - 2000


* Kabid Bina Produksi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul 2009 - 2010

* Ka Subbag Perencanaan Dinas Peternakan Gunungkidul 2001 - 2009

* Ka Subsi PKM pada Seksi Penyuluhan  Dinas Kehutanan Gunungkidul 1999 - 2000


SEJARAH PENGHIJAUAN LAHAN KRITIS DI GUNUNGKIDUL

Gunung sewu yang kritis

( 1 )


By : Kiswanto *


Melihat Gunungkidul saat ini yang hijau royo-royo, bagi generasi melineal barangkali tidak pernah terbayangkan kondisi sekitar 50 tahun lalu.


Gunungkidul saat ini


Merupakan proses panjang penuh tantangan sehingga dibutuhkan komitmen dan kerja keras untuk mewujudkanya. 


Gunungkidul era 1960 - 1970 an terkenal kering , gersang , tandus dan gundul.


Luas lahan kritis diluar kawasan hutan saat itu diperkirakan mencapai lebih dari 30.000 hektar 


Dampak terburuk yang pernah terjadi yakni penduduk kekurangan pangan sehingga menyebabkan penyakit  hongerodeem ( HO ) / busung lapar.


Bupati Gunungkidul era 1974 - 1984   Darmakum Darmokusumo merupakan putra daerah yang menyandang gelar Insinyur Kehutanan memiliki semangat luar biasa untuk merubah stigma negatif tersebut dengan gerakan penghijauan dan reboisasi lahan kritis.


Mengingat perilaku masyarakat terhadap penghijauan masih sangat kurang sehingga berbagai upaya penanaman belum berhasil sebagaimana yang diharapkan.


Salah satu upaya penghijauan masif yang dilakukan Pak Darmakum adalah dengan menyebarkan benih lamtoro Sabrang dari Helikopter dengan sasaran prioritas lahan kritis pegunungan Sewu.


Zona gunung sewu


Mengingat tingkat erosi pada pegunungan zona selatan sudah sangat parah sehingga sering disebut batu bertanah maka tingkat keberhasilan penanaman penghijauan sangat rendah.


Hal tersebut diperparah dengan sering terjadinya musim kemarau panjang sehingga tanaman yang baru saja tumbuh akan mengalami kekeringan dan akhirnya mati.


Tahun 1966 tepatnya tanggal 10 Juli Ir Darmakum Darmokusumo bersama Prof Oemi Hani'in Soeseno dan enam rimbawan Fakultas Kehutanan UGM lainnya  mencari pola rehabilitasi  lahan kritis dengan penghijauan di petak 5 kawasan hutan yang akhirnya diberikan nama Wanagama 1.


Nama Darmakum Darmokusumo begitu sangat populer dikaitkan dengan penghijauan lahan kritis di Gunungkidul, hingga kini namanya tetap dikenang.Bahkan konon dokumen keberhasilan penghijauan di Gunungkidul saat beliau memimpin tersimpan rapi di salah satu museum negeri Paman Sam.


Darmakum Darmokusumo layak mendapatkan penghormatan atas jasa-jasanya sebagai "pahlawan penghijauan".


Pada tahun 1977 lahirlah Inpres Bantuan Penghijauan dan Reboisasi skala nasional yang merupakan program lingkungan hidup untuk penyelamatan hutan tanah dan air ( PHTA ) dengan sasaran lahan kritis diluar kawasan hutan negara.


Sedangkan untuk kawasan hutan negara ditangani dengan kegiatan reboisasi.


Inpres Bantuan penghijauan dilaksanakan dengan sistem keproyekan dari tahun ke tahun dan Gunungkidul merupakan salah satu sasaran prioritas.


Proyek bantuan Penghijauan pada hakekatnya merupakan upaya penyuluhan bidang Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah ( RLKT ) dengan fisik kegiatannya sebagai alat peraga yang pelaksanaan dilakukan oleh petani.


Tujuan penyuluhan RLKT sejatinya adalah merubah perilaku petani dari tidak tahu, tidak mau dan tidak mampu menjadi tahu mau dan mampu setelah menyadari akan arti pentingnya penghijauan.


Perilaku dimaksud adalah pengetahuan, sikap dan keterampilan ( PSK )  petani.


Dengan demikian untuk pelaksanaan proyek Bantuan Penghijauan perlu ada petugas lapangan penghijauan ( PLP ) berperan sebagai penyuluh , dan petani yang terhimpun dalam kelompok tani penghijauan sebagai sasaran utama. 


Mulai tahun 1977  - 1980 an jenis kegiatan proyek Penghijauan yang utama adalah penanaman bibit pohon kayu-kayuan / tanaman keras.


Jenis tanaman tersebut diutamakan dan dipilih tanaman pioneer yang mampu tumbuh dan hidup dilahan kritis diantaranya accasia auriculiformis , jati , mahoni , mete , glireside , kaliandra dan sonokeling.


Standar teknis penanaman pohon penghijauan satu hektar 400 batang , dengan jarak tanam 5 x 5 meter.


Petani yang terhimpun dalam kelompok tani penghijauan diberikan insentif berupa uang untuk pembuatan ajir , lubang tanam, bantuan pertemuan dan bibit tanaman secara gratis serta bimbingan teknis,administrasi dan penyuluhan oleh PLP.


Disamping itu ada juga kegiatan pembuatan atau penyempurnaan teras disertai penanaman tanaman penguat teras seperti turi , rumput gajah/ kolonjono dan kaliandra.


Berbagai permasalahan utama dalam pelaksanaan proyek Bantuan Penghijauan diantaranya keterlambatan tanam, kerusakan bibit dan musim kemarau panjang.


Pada awalnya  proyek Bantuan Penghijauan pemimpin proyeknya adalah Bupati  kemudian kepala Dinas Pertanian akhirnya turun pada pejabat di Dinas Pertanian kabupaten Gunungkidul.

Logo Departemen Kehutanan


Baru setelah Departemen Kehutanan terbentuk  tahun 1983 , sekitar sepuluh tahun kemudian proyek ditangani pejabat Dinas Perhutanan dan Konservasi Tanah ( PKT ) kabupaten Gunungkidul sebagai embrio terbentuknya Dinas Kehutanan dan Perkebunan di era otonomi daerah.


( _bersambung_)


* Penulis: 


Kiswanto


- Kabid Perekonomian Bappeda Gunungkidul 2010-2012 

- Pejabat Struktural Dinas Kehutanan, Dinas Peternakan,Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura , 2000 - 2009

( Pernah jadi PLP/ Penyuluh Kehutanan Gunungkidul 1978 - 1999 )



Sabtu, 17 September 2022

TUGAS, HAK DAN KEWAJIBAN PERANGKAT DESA

 

Perangkat Desa


Belum genap satu bulan ratusan perangkat desa di kabupaten Klaten telah mengucapkan sumpah dan dilantik oleh Kades masing-masing.


Perangkat desa adalah pelayan masyarakat dengan demikian masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang baik.


Agar terjadi pelayanan publik yang optimal dapat dicapai perlu kiranya masyarakat mengetahui apa tugas,  hak dan kewajiban perangkat desa.


Berdasarkan Peraturan Bupati Klaten No 30 tahun 2022 , Tugas , Hak dan kewajiban Perangkat Desa adalah sebagai berikut.


*Tugas*


1. Perangkat desa bertugas membantu Kades dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai dengan tupoksi masing-masing.

2. Dalam melaksanakan tugas perangkat desa bertanggung jawab kepada kepala desa.


*Hak Perangkat desa* 

1. Mendapatkan penghasilan tetap, jamsos , jamkes , dan penghasilan lain sesuai dengan ketentuan perundangan dengan memperhatikan kemampuan keuangan Desa.

2. Mendapatkan cuti sebagaimana hak cuti yang berlaku bagi PNS yang diatur dalam Peraturan Bupati Klaten.


*Kewajiban*


1. Menaati disiplin kerja, jam kerja dan hari kerja.

2. Menaati dan menegakkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Menjaga nama dan etika dalam hubungan kerja dengan Kades, antar perdes , BPD, LKD dan masyarakat.

4. Membantu Kades untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.

5. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa dengan baik.

6. Meningkatkan partisipasi dan memberdayakan masyarakat 

7. Melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya serta memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat sesuai dengan bidang tugasnya.


Dalam hal perangkat desa tidak melaksanakan kewajiban tersebut maka dikenakan sanksi administrasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.


By@kiss

SELAMAT JALAN PAK WIDIYANTO

 

Almarhum Pak Widiyanto


Pak Widiyanto 

( Mantan Penyuluh Kehutanan Kabupaten Gunungkidul )


Selasa malam pukul 22:12 WIB di HP saya ada SMS masuk ketika saya buka dari nomor Pak Widiyanto, bunyinya  *" Ini saya anaknya Pak Widiyanto mengabarkan kalau bapak sedang sakit dan di rawat di RS "*.


 Mendengar kabar tersebut saya kaget karena Ahad 11-9-2022 kami masih bertemu di acara Temu Kangen dan Silaturahmi Forkis 7108 di RM Pondok ndeso dalam keadaan sehat wal afiat.


Bahkan saya minta tolong pada pak Widiyanto untuk mendistribusikan sambel pecel kiriman dari Bu Susi Lasem kepada sejumlah teman.


Kami berjalan dari ruang pertemuan sampai tempat parkir untuk mengambil doos yang berisi sambel pecel khas Blora yang berada di dalam mobil, sambil berbincang.


Setelah mendapat kabar tersebut saya posting berita di GWA Forkis 7108 , tepat pukul 22: 21 WIB 


Doa orang sakit 

Untuk   *Pak Widiyanto* , yang tengah sakit dan dirawat di RS semoga Alloh SWT menyembuhkanmu, mengampuni dosa-dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia.


Aamiin YRA ( 22: 21 )


Langsung direspon oleh sejumlah anggota GWA diantaranya P Djemingin ( 22:26 ) Mas Doir ( 23:01 ), Pak Prapto ( 23:07 ) dan Bu Susilaningsih ( 23:15 ).


Rabu 14-9-22 baru ada kejelasan jika P Widiyanto sakit karena penyumbatan pembuluh darah dan opname sejak Senin siang di ruang ICU RS Hardjolukito Jogjakarta 


Kami semua anggota Forkis 7108 dan sejawat lainnya berharap dengan doa semoga Pak Widiyanto segera sembuh kembali.

Karangan bunga dari anggota Forkis 7108


Namun ternyata Alloh SWT punya rencana lain, Jum'at 16-9-22 pkl15:24 WIB anaknya mengabarkan dalam GWA Forkis 7108 kalau Pak Widiyanto telah meninggal dunia pada pkl 14:00 di RS Hardjolukito Jogjakarta dan rencana dimakamkan Sabtu Legi 17-9-22 pkl 10:00 WIB.


Berangkat dari rumah duka Tegal cerme , Banguntapan ,Bantul , Yogyakarta.


Innalilahi wa Innailaihi rojiun , ndherek belasungkawa mugi almarhum Pak Widiyanto seda kanti husnul khatimah diampuni dosa-dosanya diterima amal ibadahnya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan kesabaran dan keikhlasan... Aamiin YRA 


Flashback Kesaksian kebaikan almarhum Pak Widiyanto semasa hidupnya 


Widiyanto lahir di Jogjakarta 7 Agustus 1956 , hingga akhir hayatnya dikaruniai umur 66 tahun 40 hari.


Widiyanto berkarir sebagai penyuluh kehutanan di kabupaten Gunungkidul sejak 1978 hingga pensiun 2014.


*Suka menolong dan bersahabat*


Menurut Susilaningsih ( 70 ) teman seangkatan masuk PLP kecamatan Rongkop Gunungkidul ( 1978 )


" Aku nggak bisa melupakan.... Tgl 11 Sept 22 dan Tgl 12 Sept 22 kami masih wa nan.... 


12 Sep 22 aku wa kok nggak ada respon.... Pikir saya Dik Wid persiapan sholat dhuhur.... "


" Tgl 14 Sept 22 putrinya WA kalau Dik Wid masuk ICU  RS HARJOLUKITO

..... 😭 "

" Sejak pertama saya tugas di Rongkop GK... Dik Wid selalu membantu aku... 

Sampai tetakhir tgl 11 Sept 22 masih juga membantu aku... " 


Ya Allah almarhum orang baik.... Lapangkanlah jalannya ke SurgaMu Ya Allah... πŸ€²πŸ™ " demikian tulisan Bu Susi dalam GWA Forkis 7108.

Pendiam dan baik hati


*Tidak banyak bicara dan suka berbuat baik*


Saya pernah bertugas satu kecamatan Panggang Gunungkidul tahun 1980 an dengan Pak Widiyanto. 


Orangnya tidak banyak bicara, kalau bicara seperlunya , apa adanya dan baik hati.


Pengalaman yang tak pernah saya lupakan 

Terimakasih Pak Widiyanto yang baik hati 


Saya salah satu saksi yang menyatakan almarhum adalah orang baik semasa hidupnya.


Banyak kebaikan² yang saya kenang sejak bersama-sama bertugas jadi PLP di Kec Panggang Gunungkidul 

Kenangan bersama pak Wid di Gembiraloka 1980 an


Yang istimewa adalah ketika hari libur masuk Kebun binatang Gembira loka diantar almarhum dijamin *free alias gratis* karena penjaga pintu masuknya sudah mengenalnya...


Semoga itu semua menjadi amal kebaikan almarhum...

Foto bersama anggota Paguyuban Forkis


Kami merasa kehilangan wabilkhusus Paguyuban Forkis 7108


Selamat jalan sahabat 


Kembalimu keharibaanNya pada hari Baik hari Jumat Kliwon, Insyaa Alloh husnul khatimah.


Aamiin YRA 


By@kiss


🀚🀚

Jumat, 16 September 2022

KOLABORASI DENGAN KKN UNES SEMARANG


Bersama KKN Unnes 


Kadilajo ~ Kehadiran mahasiswa KKN Unnes Semarang angkatan 2 di desa Kadilajo dinilai sebagai angin segar oleh sejumlah tokoh masyarakat.


Minimnya data digital Desa Kadilajo merupakan salah satu masalah untuk mengetahui seluk beluk tentang Desa Kadilajo Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten Jawa Tengah oleh KKN Unnes Semarang.


Oleh karenanya mahasiswa KKN diarahkan oleh Babinsa untuk audensi dengan tokoh masyarakat yang dinilai satu-satunya sebagai penyaji informasi tentang Desa Kadilajo lewat blog beralamat https://kiswantoblogaddress.blogspot.com berjudul " Kabar Kadilajo Klaten".


KKN Unnes Semarang dilaksanakan selama dua bulan mulai 17-7-2022 hingga 17-9-2022.


*Pertama Sabtu 23-7-2022*



Atas dasar informasi dari Babinsa setempat yang memberi tahukan bahwa mahasiswa KKN Unnes Semarang akan silaturrahim ke rumah, mohon disediakan waktu.


Selanjutnya saya memastikan ada waktu untuk bisa menerimanya, kemudian saya WA seperti berikut:


" Sugeng siang Mas Iwan 


Terkait dengan pertemuan dengan mahasiswa KKN di rumah saya, Monggo diagendakan saya ada waktu Sabtu 23-7-22 besok.. sekitar pkl 10 WIB 


Nwn "


Kemudian terjadilah pertemuan perdana dirumah saya.

Audensi pertama di omah mbah Bayan ndlajo


 Fathia koordinator KKN bersama enam orang anggota KKN datang silaturrahim memperkenalkan diri serta program kegiatan selama KKN di desa Kadilajo serta minta saran masukkan serta dukungan.


Sejumlah program diantaranya pembuatan pupuk organik, pembuatan briket, pembuatan makanan dari daun kelor untuk atasi stunting, pemberdayaan BUMDES serta update data Desa Kadilajo dalam Wikipedia yang selama ini nihil informasi.


Sejumlah program kegiatan tersebut kami nilai cukup baik terutama pengisian data Desa Kadilajo dalam Wikipedia, merupakan gayung bersambut atas impian selama ini yang belum pernah terwujud.


*Kedua Sabtu, 6-8-2022*


" Assalamualaikum bapak untuk besuk jam 10 kami bisa ke rumah bapak tidak nggih? Untuk menanyakan tentang sejarah desa Kadilajo πŸ™πŸ» "


Salah satu program adalah menggali sejarah desa



Ivan dan Fathia kerumah untuk minta pencerahan dan cerita tentang sejarah pemerintahan dan Lurah Desa Kadilajo 


Saya sebagai narasumber karena merupakan anak dari Kirmaji Hartosukirno atau buyut ke empat dari Mbah Marto Wijoyo Lurah Desa Kadilajo pertama kali.


Hingga saat ini pemerintahan desa Kadilajo berdasarkan cerita turun-temurun dari nenek moyang dipimpin Lurah/ Kades yang Ke tujuh.

Pertama Marto Wijoyo ( sebelum merdeka - 1950 ), Sastro Suwignyo ( 1950 - 1965 ) dari Dk Kadilajo seiring meletusnya G 30 S / PKI Lurah Desa Kadilajo ini lengser , R Soegito ditunjuk sebagai pejabat sementara ( caretaker ) dari Bupati Klaten Soetijoso ( 1965 - 1971 ) menggantikan Sastro Suwignyo.

Kemudian R Soegito ikut pilihan Lurah menang kemudian menjabat ( 1971 - 1990 ) , Paiman ( 1990  - 1998 ) dk Grenjeng, Suwardi ( 1998 - 2006 ) dk Sepuluh, Suradi dk Plosorejo ( 2007 - 2019 dua periode ) dan Bambang Sarwadi ( 2019 - 2025 ) dk Potro.


Setelah Pilkades era Soegito hingga saat ini penetapan kepala desa Kadilajo berdasarkan hasil pemilihan rakyat secara langsung sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tak kalah pentingnya mas Ivan dan mbak Fathia dapat membenahi hingga berfungsi normal kembali blog saya untuk Kabar Kadilajo Klaten. 


*Ketiga, Ahad 7-9-2022*


Artefak makam lurah pertama Kadilajo 



Bersama Fathia dan Ivan observasi artefak makam Lurah pertama beserta keluarganya di Dk Kadilajo , nisan Marto Wijoyo Lurah pertama dibuat dari batu terukir tulisan tahun 1953 disisinya , berada di pojok Lor Kulon Tempat pemakaman umum dk Kadilajo.


Kemudian dilanjutkan melihat dari dekat sejumlah ( kali ) sumber air di dk Kadilajo dan Kalikajar.

Bersama Fathia dibawah Pohon Tanjung



Kali Tanjung sebagai pemasok Pamsimas sejak 2015 , kali Blumbang, kali Lerak, kali Pule, kali Belik, kali Tumpeng dan kali Clowok berada di dk Kalikajar RW 02, kali Beran ,kali Wuni, kali Dadap dan kali Brondong serta kali Petung dan kali Masih yang telah mati di dk Kadilajo RW 01.


Sebagian besar penyebutan nama kali ( sumber air ) adalah nama pohon yang konon zaman dulu tumbuh didekat sumber air tersebut. Sementara pohon- pohon tetenger tersebut sudah tidak ada lagi. 


Untuk revitalisasi tetenger nama kali sekaligus pelestarian pohon langka saya telah menanam pohon Tanjung di kali Tanjung , pohon Lerak di kali Lerak dan Wuni di kali Wuni juga kali Pule. 


Melihat duplikasi pohon Lerak dan Pule di kompleks Wahana Wisata Air dan Kuliner Kadilajo (WWAKK) yang tumbuh baik dan subur.


*Ke 4 , Rabu 7-9-22*


" Assalamualaikum wr.wb. Mohon maaf mengganggu waktunya pak, perkenalkan saya Nurul dari KKN UNNES berencana silaturrahmi ke rumah e panjenengan, karena ingin bertanya mengenai desa Kadilajo untuk keperluan tugas pak. Kira-kira saged e jam pinten nggih pak?  MaturnuwunπŸ™πŸ»"


Nurul Maulida bersama 7 temannya minta penjelasan tentang potensi Desa Kadilajo dari aspek sosial ekonomi dan budaya setempat.


Juga batas-batas wilayah RW 01.


*Kelima, Kamis 15-9-22*

Saat shooting pembuatan profil desa Kadilajo



" Assalamualaikum pak Kis, saya Dimas Ariasmara dari mahasiswa kkn unnes yang bertanggung jawab membuat video profil desa pak, saya disini menghubungi bapak bertujuan untuk mengajak bapak menjadi narasumber dalam pembuatan video profil untuk membahas sejarah Kadilajo pak.."


Dimas Ariasmara, Ivan dan Fathia datang untuk shooting pembuatan video profil Desa terkait dengan sejarah , potensi dan batas wilayah Desa Kadilajo saya selaku narasumber dengan metode tanya jawab.


Dan diinformasikan bahwa update data dan tayang di Wikipedia tentang Desa Kadilajo telah dilakukan beberapa hari lalu.


*Keenam, 15-9-22 sore*


Assalamualaikum Wr. Wb.

Yth. Bapak Kiswanto

       di tempat


Sehubungan dengan diselenggarakan kegiatan *Perpisahan dan Pelepasan KKN UNNES 2022* yang akan dilaksanakan pada: 


hari, tanggal : Kamis, 15 September 2022

waktu : 15.30 WIB

tempat : Balai Desa Kadilajo


kami bermaksud memohon partisipasi Bapak untuk hadir dalam acara yang akan kami selenggarakan tersebut.

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya, kami mengucapkan terima kasih.


Wassalamualaikum Wr. Wb.


TTD, 

TIM KKN UNNES 2022


Menghadiri perpisahan KKN Unnes



Atas dasar undangan tersebut saya Alhamdulillah dapat menghadiri undangan pelepasan dan perpisahan KKN Unnes Semarang gelombang 2 di balai desa Kadilajo.


Dan dengan selesainya program KKN Unnes Semarang Fathia selaku koordinator mengucapkan:


*" Terimakasih banyak Pak Kis atas semua informasi dan ilmunya selama ini.. Mohon maaf jika dari kami, tim KKN UNNES GIAT 2 ada salah berupa perkataan maupun perbuatan.."* πŸ™


By@kiss