Kamis, 10 Oktober 2019

SEJARAH MASJID LAILATULQODAR KADILAJO

Masjid Lailatulqodar Kadilajo 


Kadilajo  ~  Masjid Lailatulqodar yang berada di padukuhan Kadilajo RT 03 RW 01 desa Kadilajo kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten telah berumur 52 tahun tepatnya pada tanggal 10 Oktober 2019.

Pada tahun 1963 an keluarga mbah Bayan putri Kawit Ardjopawiro binti Marto Wijoyo ( Lurah pertama desa Kadilajo)  diberi langgar panggung kecil berbahan kayu dan berdinding gedhek dari keluarga mbah Partorejo.

Konon langgar tersebut berasal dari padukuhan Cawisan, desa Argomulyo, kecamatan Cangkringan, Sleman Yogyakarta.

Karena kondisi langgar tua yang rusak dan tidak layak untuk menjadi sarana beribadah secara nyaman, aman dan hikmat maka mbah Kawit Ardjopawiro isteri Martodimedjo Bayan Keputran menggagas membangun rumah ibadah secara permanen ditanah pekarangan depan rumahnya.

Pelaksanaan pembangunan bangunan fisik mushalla dipercayakan kepada Kirmadji Harto Sukirno keponakan mbah Kawit Ardjopawiro, termasuk mencari  izin dan gambar mushalla dari PTP Tembakau Kebonarum Klaten,serta tukang kayu Mulyono Mayungan yang juga membuat mushalla pabrik Tembakau tersebut.

Pembiayaan pembangunan mushalla pribadi tahun 1967 seluruhnya ditanggung keluarga mbah Bayan Kawit Ardjopawiro.

Akhirnya pada Agustus 1967 dimulailah pembangunan sebuah mushalla berukuran  5  x  7 meter berdinding tembok permanen dengan balungan kayu jati kelas satu semuanya.

Mushalla yang desainnya copy paste masjid Al Muttaqin pabrik tembakau PTP Kebonarum Klaten tersebut menelan biaya sekitar Rp 125.000,00 diresmikan pada tanggal 10 Oktober 1967 oleh Bupati Klaten Soetijoso.

Mushalla tersebut diberikan tetenger Lailatulqodar atas ridho mbah KH Asy'ari dari Gumutri, Sukoharjo, Nganglik Sleman Yogyakarta  yang berperan sebagai guru spiritual keluarga mbah Bayan nDlajo. 

Mengingat perkembangan Mushalla Lailatulqodar ( MLQ ) tersebut tidak mampu menampung kian banyaknya jamaah yang menjalankan ibadah sholat dirumah Alloh SWT tersebut akhirnya tahun 1993 dilakukan renovasi dan pengembangan bangunan.

MLQ pandangan samping (Utara) 

Akhirnya menjadi sebuah masjid dengan dimensi  8   x  13 meter dilengkapi fasilitas penunjang seperti kamar mandi, jamban, tempat wudlu, tempat parkir, bedug serta sound sistem atau pengeras suara.

Masjid Lailatulqodar beserta tanahnya telah diwakafkan untuk selanjutnya dikelola oleh Takmir MLQ desa Kadilajo.

Masjid Lailatulqodar sejak tahun 1970 an digunakan untuk ibadah sholat Jumat yang sebelumnya jamaah harus jumatan di Masjid Al Huda Kalikajar.

Pembangunan dan pemeliharaan Masjid Lailatulqodar Kadilajo pasca diresmikan dilakukan oleh Takmir dengan dana swadaya umat.

Pada tahun 2004 Takmir MLQ Kadilajo juga dapat amanah untuk membangun Masjid Al Munawwir Ndlajo di RT 02 RW 01 desa Kadilajo diatas tanah wakaf bpk Suharno Kalikajar yang dipersiapkan untuk Ponpes Al Munawwir kedepan secara swadaya.

Selamat ulang tahun Masjid Lailatulqodar Kadilajo ke 52

Lestari, Makmur dan Barakallah

( 10 Oktober 1967  -  10 Oktober 2019 )

By @kiss

Tidak ada komentar:

Posting Komentar