Bu Sarjiyah kiri |
Kadilajo ~ Saat pagi suatu hari ditahun 2019 saya ngisi bahan bakar untuk sepeda motor supra di POM Bensin Mini tetangga.
Sambil memegang gagang selang om Sige bilang " pakde dapat salam dari bu Sarjiyah..." katanya
Bu Sarjiyah siapa? tanyaku memastikan.
Guru kesenian SMP Negeri Kemalang jelasnya.
O ya... Kok masih ingat ketemu dimana om?
Guru pasti ingat pada murid sing pinter dewe utawa sing bodho tur ndableg pakde... Katanya sambil tertawa.
Terus dalam hati saya membatin lha kalau saya masuk kategori sing endi kuwi...??
Perasaan saya dulu saat sekolah di SMPN Kemalang ya biasa biasa wae tidak pakai telur.. Hehehe
Memang lulus ujian negara SDN Kembang tahun 1969 saya mendapat penghargaan dari Bupati Klaten Soetijoso karena juara satu dengan nilai 28 dari tiga mata pelajaran.
Sementara daftar nilai pada tanda tamat belajar dari SMPN Kemalang rerata hanya 8,176 konon nilainya tertinggi tapi entah kenapa tidak ada penghargaan apapun.
Apa kesan bu Guru kesenian itu om tanyaku?
Saya ketemu saat pertemuan PWRI, pakde dikenal sebagai murid yang paling pinter, demikian kesan mendalam bu guru sebagaimana guru yang lain seperti bu Salami katanya.
Wah wah jadi Geer saya, pinter sih kayaknya tidak cuma dikenal agak 'nakal' dengan sering menggoda guru hehehe.
Sejenak saya mengingat kembali zaman semono tahun 1970 - 1972 tiga tahun sekolah di satu satunya SMP Negeri di kecamatan lereng Merapi itu.
Seingat saya hampir semua guru saat itu kini telah wafat karena sepuh.
Tinggal bu Sarjiyah Kembang yang tersimpan dalam memori tua ku.
Bu Sarjiyah itu aslinya dari daerah Sleman kelihatannya masih single ketika datang pertama menjadi guru di sekolahku ketika saya kelas tiga.
Orangnya bersahaja dan tampilannya biasa saja. Sering anak anak membully beliau karena penampilan yang terlalu sederhana.
Tak lama kemudian bu Sarjiyah dinikahi mas Mahaldi laki-laki dari Kembang Kemalang Klaten.
Mengajar kesenian, karena kesahajaan bu guru ini juga sabar dan ramah bahkan jarang marah pada murid kendati anak anak sering membully.
Saya tidak tahu kenapa beliau masih ingat saya setelah lulus dari sekolah itu 47 tahun dan hampir tidak pernah ketemu lagi.
Karena lulus SMPN Kemalang 1972 saya diterima dan melanjutkan sekolah dengan memperoleh beasiswa pemerintah provinsi Jateng di Ungaran Kabupaten Semarang.
Selanjutnya kuliah di Jogja kemudian bekerja hingga purna tugas dengan kondisi sehat serta selamat tahun 2012.
Beliau bukan wali kelas , dikelas tiga wali kelas saya Pak Dilan, BA guru menggambar dari Banjaran.
Ya.. Alhamdulillah terimakasih bu Sarjiyah yang baik dan masih peduli dengan saya selaku mantan murid yang barangkali mbeling saat itu.
Sehingga beliau yang sabar dan menyadari bahwa profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas harus adil tidak killer dan pendendam.
Selaku mantan murid tak mungkin saya melupakan guru yang telah berjasa mengajarkan banyak hal berguna untuk bekal hidup kemudian hari.
Sejumlah prestasi yang saya raih dan membanggakan mulai level terendah hingga skala nasional semua itu berkat guru termasuk bu Sarjiyah berkontribusi.
Bu Sarjiyah |
Maafkan saya bu guru Sarjiyah barangkali ketika jadi murid berperilaku kurang sopan sehingga menyinggung perasaan ibu.
Alhamdulillah kita dikaruniai umur panjang sehingga masih sempat mengingat nostalgia zamane semana sembari menyambung silaturahim.
Wa'alaikumus salam wr wb.. Terima kasih, mohon maaf lahir batin dan salam kembali bu guru Sarjiyah yang baik hati.
Semoga panjenengan sehat selalu dan panjang umur yang barokah.. Aamiin YRA
By @kiss
Bu Sarjiyah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar