Pergelaran wayang kulit di desa Kadilajo |
Kadilajo ~ Dewan Kesenian Kabupaten Klaten dalam kegiatan pergelaran wayang kulit mobile alias keliling kali ini menunjuk pemerintah desa Kadilajo kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten sebagai tuan rumah.
Acara diselenggarakan pada Sabtu Pahing 19 Oktober 2019 pkl 09:00 sampai dengan 03:30 wib Ahad bertempat di lapangan sepak bola depan balai desa Kadilajo.
Pergelaran wayang kulit ini di maksudkan menjadi salah satu upaya melestarikan seni budaya wayang yang telah diakui Unesco sebagaimana disampaikan ketua harian DK Kabupaten Klaten.
Camat Karangnongko dan anggota dewan Kesenian |
Mewakili Bupati Kabag Humas setda Kabupaten Klaten Drs Gandung Wahyudi menyampaikan terima kasih kepada pemerintah desa Kadilajo dan kecamatan Karangnongko yang telah mempersiapkan pergelaran wayang kulit ini secara baik.
Berharap pergelaran wayang kulit semalam suntuk ini bisa menjadi hiburan dan tuntunan lewat pesan yang disampaikan oleh ki Dalang Mulyono Purwo Wijoyo dan Hari Noto Carito.
Bupati tidak bisa hadir karena ada acara pengajian dan mujahadah di Masjid Agung Al Aqsha Klaten.
Ki Dalang Mulyono kelahiran Randulanang Jatinom merupakan alumni SMAN I Klaten tahun, 1991 dan lulusan STAN Jakarta, 1994 dan kini tercatat sebagai ASN Ditjen Pajak di Barito Kuala, Kalimantan Selatan setiap Sabtu dan Minggu pulang ke Jawa untuk ndalang demikian dituturkan pak Nyono anggota dewan Kesenian Kecamatan Karangnongko kepada KKK.
Ki Mulyono |
Kami prinsipnya nol toleransi terhadap penyalahgunaan dana desa untuk kepentingan pribadi.
Bintang tamu Mimin |
Pergelaran dihadiri sejumlah pejabat Kabupaten Klaten, muspika, Kades dan tamu undangan serta warga masyarakat memenuhi lapangan.
Kades Kadilajo Bambang Sarwadi menilai secara umum penyelenggaraan pergelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Rama Tambak ini cukup lancar dan sukses.
Uniknya lakon yang sama pernah di mainkan pada pergelaran wayang kulit 50 tahun silam saat pemerintah desa Kadilajo meresmikan Dam atau Bendungan irigasi Gayamsewu tepatnya tahun 1969.
Suatu kebetulan yang diharapkan menjadi firasat untuk terwujudnya slogan usung semangat perubahan menuju Kadilajo hari esok lebih baik, inshaaAlloh.
By @kiss
Tidak ada komentar:
Posting Komentar