Masjid Tiban Potro pasca Renovasi |
Kadilajo ~ Satu-satunya masjid tertua di Desa Kadilajo Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten adalah sebuah masjid yang berada di dukuh Potro tepatnya di RT 22 RW 08.
Menurut sejumlah sesepuh desa Kadilajo masjid tersebut pada tahun 1950 an sudah ada, tetapi tidak tahu pasti sejarah berdirinya.Karena tidak ditemukan prasasti di masjid kuno tersebut.
Melihat kondisi fisik bangunan masjid kuno Potro sebelum direnovasi diduga dibangun pada jauh sebelum zaman pejajahan Belanda ( Belanda masuk Nusantara 1596 - 1598 ).
Sebagaiman penuturan Dodo warga setempat, karena keberadaannya sudah lama dan tidak diketahui asal-usulnya secara pasti, sehingga masjid tua tersebut familiar dengan sebutan sebagai masjid tiban.
Masjid Tiban Potro tersebut diberikan nama As Salaf oleh Takmir yang mengelolanya.
Berdasarkan peta kuno pembuatan Belanda tahun 1835 Masehi , dk Potro sudah tertera didalamya diduga Masjid tiban tersebut sudah ada untuk keperluan beribadah saat perang P Diponegoro melawan penjajah Belanda.
Dalam peta 1835 M Potro sudah ada |
Salah satu cirinya ada bangunan masjid , sumber air , dan pohon kemuning sebagai penanda.
Menurut Minardi Tim napak tilas P Diponegoro Masjid Tiban Potro ada kaitannya dengan Perang Diponegoro dan masjid tersebut diduga dibangun sezaman kerajaan Pajang ( 1568 - 1587 M ).
Keberadaan masjid Tiban ( kuno ) Potro juga dapat dilihat pada peta kuno buatan Belanda tahun 1920 an, di dukuh Potro terdapat simbol kotak diatasnya ada bulan sabit merah.
Masjid Tiban Potro dalam Peta kuno ( 1920 an ) |
Sejak sebelum dipugar ( renovasi ) 2017 masjid tua dilengkapi dengan sumur gali airnya untuk kepentingan berwudhu , bedug kulit sapi dan terdapat dua makam ( kuburan ) serta tumbuh pohon kemuning didekatnya.
Makam Kyai Djoko Umar |
Makam Kyai Djoko Umar berada di barat daya masjid sedangkan di sebelah timur laut merupakan makam Kyai Syech Godo ( So Godo ). Menurut penuturan Wawan diduga mereka berdua yang nguri-uri masjid tersebut sejak awal hingga wafat disitu.
Makam Syech Godo |
Saat direnovasi ditemukan sejumlah batu-batu serta batu bata merah berukuran besar . Ada batu yang berbentuk mahkota ( mustaka ) masjid yang dulu dipasang di atas kini dilestarikan dikomplek masjid ini tepatnya di salah satu pilar pagar permanen.
Mustaka ( mahkota ) masjid Tiban |
Sedangkan batu dan bata merah jumbo tersebut dikubur kembali dalam tanah di kompleks masjid kuno tersebut imbuh Dodo.
Masjid Potro menurut Wawan warga setempat berdiri diatas sebidang tanah pekarangan yang statusnya tanah wakaf dari keluarga Anton Puryanto putra Ngatiyem Cipto Miardjo.
Sedangkan menurut Muryanti tanah dibelakang masjid kuno tersebut kebarat sampai batas sungai sesuai peta Desa berada pada tanah kas desa Kadilajo.
Masjid Tiban As Salaf dukuh Potro berdiri jauh sebelum masjid Lailatul Qodar dk Kadilajo yang merupakan masjid kedua di Desa Kadilajo yang diresmikan 10 Oktober 1967 oleh Bupati Klaten Soetijoso.
Berdasarkan profil desa di desa Kadilajo saat ini tercatat ada 8 ( delapan ) buah Masjid.
Dirangkum dari berbagai sumber.
By@kiss
Makam Kuno Kyai Djoko Umar |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar