Nomenklatur kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten provinsi Jawa Tengah sudah ada sejak zaman dahulu kala.
Pemberian nama Karangnongko oleh nenek moyang dapat dipastikan bukan tanpa alasan yang jelas.
Lazim tetenger nama suatu tempat misalnya kampung, desa atau kecamatan mengambil nama pohon yang ada disitu.
Seperti desa Blimbing, desa Karangnongko, padukuhan Karangturi dan lain sebagainya.
Kecamatan Karangnongko merupakan salah satu kecamatan dari 26 total kecamatan di kabupaten Klaten.
Maknanya Karang adalah pekarangan atau tempat sedangkan nongko merupakan salah satu jenis pohon serbaguna yang menghasilkan buah nangka.
Hal tersebut secara geografis wilayah kecamatan Karangnongko merupakan daerah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman nangka.Pohon nangka dapat dijumpai di semua wilayah desa se kecamatan Karangnongko.
Pohon Nangka
Termasuk suku Moraceae dengan nama ilmiah Artocarpus hererophyllus dan dalam bahasa Inggris disebut jackfruit.
Merupakan tanaman serbaguna yang dapat dimanfaatkan mulai dari daunnya untuk pakan ternak, batang kayunya untuk konstruksi bangunan serta mebelair , zat pewarna, buah muda untuk sayur dan gudeg sedangkan yang sudah masak sebagai buah nangka disamping dapat dimakan kondisi segar dapat juga dibuat multi jenis makanan ringan.
Tanaman nangka tumbuh kuat karena akar tunggangannya dapat menembus kedalam tanah hingga 20 meter.Pohon silindris dengan kanopi membulat dan berdaun lebat tidak gugur daun saat musim kemarau.
Dari sifat buahnya dikenal ada 2 kelompok yakni pertama nangka bubur / nangka blonyoh dan kedua nangka salak.
Tanaman nangka tumbuh baik didaerah tropis, dengan curah hujan > 1500 mm / th , tidak toleran terhadap kekeringan, udara dingin dan penggenangan air.
Flora Identitas
Tanaman nangka bukan tidak mungkin lama kelamaan akan semakin berkurang populasinya bahkan semakin jarang karena situasi dan kondisi lingkungan yang semakin padat penduduk sehingga lahan pertanian atau kebun dimanfaatkan untuk pemukiman.
Disamping itu penebangan kayu yang tidak terkendali.
Kendati hingga saat ini pohon nangka belum termasuk jenis tanaman yang dilindungi undang-undang ( PP nomor 7 / 1999 ) namun manakala tidak ada upaya pengembangan dan pelestarian dikhawatirkan lama kelamaan akan berkurang langka bahkan punah.
Maksud dan tujuan
Oleh karena itu dalam rangka menjaga kelestariannya tanaman nangka ditetapkan sebagai flora identitas di kecamatan Karangnongko dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta kesejahteraan masyarakat.
Langkah-langkah yang ditempuh
Setelah disepakati bersama oleh seluruh stakeholder baik dari unsur pemerintah Kecamatan , Desa, instansi vertikal, tokoh masyarakat yang kompeten, kelembagaan masyarakat dan segenap elemen masyarakat yang ada maka Camat Karangnongko menetapkan pohon nangka sebagai flora identitas dengan surat keputusan.
Dilanjutkan penyusun program kegiatan untuk pengembangan tanaman keseluruh wilayah kecamatan Karangnongko dibarengi dengan sosialisasi kepada masyarakat luas.
Penanaman pohon nangka dapat dimulai pada awal musim hujan ditandai dengan penanaman bibit secara simbolis oleh unsur muspika kecamatan di kompleks kantor camat Kecamatan Karangnongko.
Penanaman bibit tanaman nangka dilanjutkan dan wajib ditanam di setiap kantor pemerintah seperti Koramil, Polsek, KUA , Balai Desa, Bank BRI , Puskesmas, Puskeswan,BPP , Sekolah serta kantor swasta yang ada diusahakan didepan kantor atau pada tempat yang strategis.
Disamping itu pohon nangka juga ditanam di pekarangan , kebun , perindang jalan, ruang terbuka hijau , taman desa , perindang jalan serta lahan kurang produktif yang ada baik milik masyarakat dan atau milik desa/ lembaga secara swadaya masyarakat.
Penanaman dan pemeliharaan tanaman dilakukan secara baik dan berkelanjutan dari tahun ke tahun hingga populasi tanaman nangka banyak dan merata di seluruh wilayah kecamatan Karangnongko.
Bibit tanaman nangka diusahakan secara swadaya masyarakat dan dapat didukung pengadaannya menggunakan APBDes masing-masing Desa serta sponsor atau donatur yang tidak mengikat.
Gerakan penanaman pohon nangka diharapkan melibatkan masyarakat luas termasuk kelompok tani, karang taruna , PKK, Dasawisma serta komunitas tertentu yang peduli lingkungan hidup.
Jika bibit tanaman bukan dari biji dimungkinkan sudah berbuah saat umur 2 - 4 tahun sedangkan jika menggunakan biji akan lebih lama berproduksinya.
Pengolahan Produksi Nangka
Nangka muda yang disebut gori / thewel dapat digunakan untuk sayur lodeh, megono, oseng-oseng dan bahan gudeg.
Sedangkan daging buah nangka dapat dimakan segar, dicampur es, jus , atau diolah sebagai oleh-oleh khas Karangnongko seperti dodol nangka, kolak nangka, selai nangka, nangka goreng tepung, konsentrat/ tepung nangka dan lain-lain sebagainya.
Sedangkan betonnya bisa direbus dan atau digoreng sebagai sumber karbohidrat.
Kedepan pengolahan produksinya dapat memberdayakan kelompok masyarakat di kecamatan Karangnongko seperti PKK, KWT, Poktan,Gapoktan , Karang Taruna dan lain sebagainya.
Penutup
Ada pepatah bahwa orang tua yang bijak adalah yang suka menanam pohon walaupun kemungkinan tidak akan pernah menikmati hasilnya tetapi berharap kelak anak cucunya yang akan memetik hasilnya.
Mari kita mulai dari diri kita sendiri memulai suka menanam pohon untuk kehidupan kini dan masa mendatang.
Semoga Tuhan YME meridhoi niat kita untuk ikut serta memperindah alam semesta ini ( Memayu Hayuning Bawana )
Penggagas
Kiswanto