Minggu, 29 Desember 2019

SEPOTONG CERITA TENTANG NGLANGGERAN

Awal dan akhir 


Gunungkidul  ~ SENYUMAN, BUAH DARI KOMITMEN DAN KERJA KERAS

Sekitar 9 tahun silam dalam rangka implementasi program penanganan lahan kritis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kami pilih lokasi salah satunya di desa Nglanggeran, kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul

Saat itu kami berada di bidang perekonomian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah  ( Bappeda ) Kabupaten Gunungkidul DIY.

Bukan tanpa alasan pilihan itu jatuh disana, disamping guna mendukung destinasi wisata alam dan minat khusus Gunung Api Purba, kami sudah mengenal sejak lama tentang soliditas dan semangat untuk maju poktan di Nglanggeran ketika kami bertugas sebagai Penyuluh Lapangan Penghijauan ( Penyuluh Kehutanan)  tahun 1991 an.

Komoditas durian menjadi pilihan utama mengingat jenis tanaman ini cocok dan telah lama tumbuh dan berbuah disana, juga sejalan dengan kawasan pengembangan Hortikultura buah - buahan menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gunungkidul hingga tahun 2030 an

Pencermatan dan keputusan itu kini setelah 5  -  6 tahun kemudian  mulai membuahkan hasil, sejumlah tanaman durian sudah berbuah dan panen perdana, eloknya ada sebuah durian mencapai bobot 12,2 kg, Subhanalloh

Lestarikan dan pelihara terus apa yang telah kita perjuangkan bersama untuk pembuktian outcome program yang telah dirancang secara serius untuk berpihak pada masyarakat pedesaan dilahan marginal bukan program omong kosong

Kita bisa tersenyum bersama saat ini, sebagaimana saya yakin dan menebar senyum sejak awal program dimulai

Salam sukses Durian Nglanggeran
Sukses destinasi wisata terpadu Agrowisata dan minat khusus Gunung Api Purba ( GAP ) serta hadirnya Embung geomembran si Banyu Langit.

Ikut bangga dan bahagia mendengar tepuk kesuksesan itu bergema seantero jagat raya sebagai desa wisata terbaik.

By @kiss

Alhamdulillah setelah 6 tahun 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar