Beli Jabatan? |
Kadilajo ~ Akhir - akhir ini sering terdengar istilah " jual beli jabatan" di berbagai institusi pemerintah.
Nabi Muhammad SAW bersabda " Engkau jangan melamar ( meminta ) jabatan ( pimpinan ), sebab jika diserahkan padamu karena permintaanmu, maka akan diserahkan padamu semuanya.
Sebaliknya jika jabatan itu diserahkan padamu tanpa permintaanmu, maka akan dibantu untuk mengatasinya. ( HR Bukhari Muslim).
Hadis berisi peringatan Rasulullah SAW itu berlaku untuk semua umat Nabi Muhammad SAW. Siapapun dan dimanapun mereka berada Rasulullah SAW melarang meminta-minta jabatan.
Berdasarkan hadis tersebut setidaknya ada dua dampak negatif dari jabatan yang diraih dari permintaan atau ambisi.
Pertama, orang yang berambisi mendapatkan jabatan akan cenderung menempuh cara - cara yang tidak halal, sehingga besar kemungkinan jabatan itu akan disalahgunakan.
Jabatan tidak lagi dianggap sebagai amanah yang harus dipertanggungjawabkan didunia dan di akhirat kelak.
Kedua , orang yang meraih jabatan dengan cara membeli atau ambisi dia akan dibebani dengan jabatan itu.
Beratnya pekerjaan dan besarnya tanggung jawab harus dia jalani sendiri.
Barangkali sedikit sekali orang yang sadar rumitnya persoalan yang harus ia selesaikan dan sedikitnya dukungan dari pihak lain merupakan akibat dari ambisinya.
Ambisinya memudaratkan dirinya. Karena ketidak sadaran itulah maka orang terus berlomba - lomba mencari dan meminta-minta jabatan.
Penyalahgunaan jabatan yang diraih karena meminta sangat besar peluangnya.
Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda " Kalian akan menghadapi sepeninggalku suatu monopoli dan mengutamakan kepentingan pribadi atau sistem famili"
Hadis ini masih satu rangkaian dengan hadis diatas yang menjelaskan adanya korelasi positif antara meminta jabatan dengan kecenderungan menyalahgunakan kesempatan demi kepentingan sendiri dan kelompoknya.
By @kiss
Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar