Mendiang Pak Nardi ( Jan 23 ) |
_Innalillahi wainna ilaihi rojiuun_
*PAK NARDI*
Panggilannya Pak Nardi , nama lengkapnya H Sunardi . Tinggal di Darakan Barat KG II / 1050 RT 31 RW 13 Prenggan Kotagede Yogyakarta.
Sebagai rimbawan pensiun saat berdinas dibidang Kehutanan kabupaten Sleman tahun 2010 an.
Sebelum hijrah ke Sleman Pak Nardi bertugas di kabupaten Gunungkidul sejak institusinya Cabang Sub BRLKT Opak Progo hingga menjadi Dinas PKT tahun 1994 an.
Bersama P Nardi ( kiri ) 1991 an |
Saya mengenal dan cukup akrab dengan Pak Nardi sebagai sosok moslem yang rajin beribadah dengan penampilan cukup necis.Dalam pergaulan cukup ramah dan semanak serta baik hati.
Didunia kedinasan cukup tertib dan disiplin dalam mengemban tugas dan kewajibannya.
Saya tidak tahu persisnya Pak Nardi mutasi ke Sleman , barangkali saat bergulirnya otonomi daerah tahun 2001 an , bersamaan saya juga dialihtugaskan dari dunia kehutanan ke bidang peternakan oleh Bupati.
Setelah peristiwa itu lama tidak pernah komunikasi dan belum sempat temu darat.
Saya giat mencarinya untuk bisa ngumpulke balung pisah lewat Paguyuban Forkis 7108 dan dia sempat masuk dan bergabung di GWA tetapi tidak aktif. Bahkan 2 kali TKS Forkis 7108 , 11-9-2022 dan 28-1-2023 tidak bisa hadir.
Ketidak aktifan pak Nardi ternyata karena kondisi kesehatannya sering ngedrop karena GGK sehingga harus ikuti terapi hemodialisis secara rutin.
Dan yang cukup mengagetkan Pak Nardi dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu Pahing tanggal 25 Februari 2023 pkl 18.45 wib pada usia 69 tahun.
Dikebumikan Ahad Pon 26 Februari 2023 pkl 10.00 wib.
Meninggalkan seorang isteri Hj Sumbangsih serta dua puteranya yakni Titin Wayan dan Endon Sutopo yang telah memberinya lima orang cucu.
Sebagaimana diberitakan anggota Forkis 7108 sbb
[26/2 01.47] Sadiyo PLP:
Kabar duka.
Innalillahi wainnailaihi rojiun.
Telah meninggal dunia dengan tenang sore ini Sabtu. 25 Februari 2023.
Bp. H SUNARDI mantan pegawai kehutanan Sleman.
Dimakamkan besuk Minggu 26 Februari 2023. Jam : 10.00 WIB.
Di Kotagede.
Semoga almarhum berpulang Husnul khotimah. Aamiin YRA
Pak Nardi dg BB 32 kg |
[26/2 02.04] Sadiyo PLP:
Ketika habis ta'ziah alm mas Indar witanto (7-2-2023) adiknya mas Indarto saya sama mbah Mul mampir di rumah almarhum masih bisa menemui saya sama mbah Mul walaupun dgn keadaan gerah tapi masih bisa komunikasi waktu itu berat badannya tinggal 32 kg dan sudah routin periksa dokter dan cuci darah.
Demikian diwartakan oleh pak H Sadiyo.
Selamat jalan Pak Nardi insyaallah kembalimu husnul khatimah , engkau baik dimataku selama kita bergaul.
*PAK SUGIYANTO*
Pak Giyanto berpeci |
Nama panggilannya Pak Giyanto adalah seorang laki² sederhana dalam penampilan , tindakan maupun pemikirannya.
Pak Giyanto merelaksasi sahabatnya |
Tidak ambisius dalam urusan duniawi tapi cukup khusuk dalam menjalankan syareat agama yang dipeluknya. Dia senantiasa rendah hati dan suka menolong sesama dengan memanfaatkan ilmu yang ditimbanya dari sebuah Perguruan olah kanuragan dan pernafasan.
Saya bisa menilai agak detail karena kami pernah bergaul secara intens sekurangnya selama dua bulan full saat mengikuti diklat PLP Wanagama 1 tahun 1978.
Senantiasa dekat dengan saya |
Kemudian kami sama² di tugaskan oleh Menteri Pertanian menjadi PLP di kabupaten dati II Gunungkidul DIY.
Pria kelahiran Bantul tahun 1949 itu menyunting gadis idamannya dari Jatiayu Gunungkidul dan kemudian merintis wirausaha dengan mendirikan pabrik tahu di Kadipiro kidul RT 11 Ngestiharjo , Kasihan , Bantul , DI Yogyakarta.
Kekhusyukannya dalam urusan ukrawi tahun 1980 an berniat mendirikan mushalla di pekarangan rumahnya yang tidak terlalu luas ,saya ikut mengapresiasi dan akhirnya impian indah itu dapat terwujud.
Keakraban kami dalam bersilaturahmi ditandai dengan saling anjangsana kerumah masing² dengan penuh kehangatan.
Salah satu kenangan yang tak terlupakan adalah CB plangkok / glatik saya dipakai untuk inventaris pengurus Pramuka Kwarda DIY lantaran Pak Sugiyanto pada tahun 1982 an.
Dan pada suatu saat Pak Giyanto bersama isteri setianya silaturahmi ke Klaten dengan membawa tahu produksinya sendiri yang cukup berlebih.
Pak Giyanto kanan saat diklat |
Kekariban tersebut diawali sejak diklat PLP di Wanagama 1 , dan akhirnya terus berlanjut saat jadi PLP hingga akhirnya Pak Giyanto mutasi ke daerah asalnya kabupaten Bantul.
Setelah itu karena kesibukan masing² dan kendala alat komunikasi yang belum ada HP sehingga kami nyaris putus hubungan sampai pensiun tiba dia di Bantul sedangkan saya istiqomah di bumi Handayani.
Hingga akhirnya datang berita duka Pak Sugiyanto kembali kepangkuan sang khalik pada Jumat Kliwon 25 November 2022 pkl 05:40 wib di RS Ludiro Husodo Jogja pada usia 73 tahun karena sakit dan dimakamkan di TPU Kwaron Ngestiharjo pkl 15:00 wib.
Entah apa maknanya , yang jelas sesuatu pertanda apik dan tak biasa bahwa pulangnya arwah Pak Giyanto sama persis tanggal dan bulan dengan wafatnya sang isteri tercintanya yakni 25 November , satu warsa sebelumnya ( 2021 ).
Subhanalloh walhamdulillahu allohu akbar
Kepergian pak Giyanto meninggalkan tiga putera Budi Nugroho , Rahmad Sya'bani dan Agus Salim yang telah memberikan cucu sebanyak 7 orang.
Selamat jalan pak Giyanto yang baik isyaallah kepergianmu husnul khatimah , banyak cerita indah tatkala kita bergaul kala itu sebagai saksi kebaikan budimu.
Dan bersama isteri setiamu kelak dapat bersatu ketemu di surganya Allah SWT yang indah & kekal abadi.
Aamiin YRA
Innalillahi wainna ilaihi rojiuun , pak Nardi & pak Giyanto telah menyelesaikan tugas dunianya dengan baik dan kembali menghadap sang pencipta jagat raya seisinya dengan damai.
Alfatehah....
Ditulis di Klaten , 2 Maret 2023
By
Kiswanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar